Kamis, 16 Juni 2016

Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Merawat Kecantikkan di Masa Hamil

Selalu tampil cantik dan menarik saat hamil pasti akan sangat menyenangkan, bukan hanya bagi calon ibu yang menjalani masa kehamilan karena merasa  segar dan terawat, tapi juga bagi orang lain yang melihatnya.

Namun, perubahan hormon pada ibu hamil sering kali menyebabkan masalah kulit seperti kulit berminyak, kulit kusam, jerawat, bercak hitam disekitar leher, dan kulit kering. Biasanya para ibu hamil mengatasinya dengan menggunakan produk kosmetik dan perawatan tubuh  yang biasa dipakainya. Akan tetapi, mereka juga dilanda rasa cemas terhadap produk kosmetik itu sendiri, aman atau tidak untuk si calon bayi mengingat hampir semua produk tersebut mengandung bahan kimia.

Jadi, apakah ibu hamil masih bisa menikmati perwatan kecantikan? Tentu saja masih, tapi dengan catatan, semua perwatan kecantikan dilakukan setelah usia kehamilan melewati trimester pertama. Selain itu, menghindari beberapa bahan kosmetik dan perawatan kecantikkan selama hamil dengan tujuan untuk menjaga kehamilan sehingga janin dapat tetap dalam kondisi yang baik dan sehat.

Tetap selalu memastikan bahwa produk-produk perawatan kecantikan memiliki kandungan yang aman dan ramah bagi ibu hamil dan calon bayi. Pastikan pula bahwa produk tersebut menggunakan bahan alami. Terdapat beberapa perawatan kecantikan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Berikut ini beberapa perawatan kecantikan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan.

Mewarnai Rambut
Pewarnaan rambut dengan bahan-bahan kimia masih menjadi subjek kontroversi. Sebaiknya hindari pewarnaan rambut selama hamil karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa di dalam cat rambut terdapat senyawa kimia yang dapat menyebabkan kelahiran cacat bagi bayi. Jika bumil (ibu hamil) tidak dapat menunda keinginan untuk mewarnai rambut sebaiknya bersabar menunggu hingga melewati trimester pertama dengan maksud meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada janin.

Hindari Hair-Spray
Pada saat hamil, bisanya indra penciuman calon ibu lebih peka terhadap bau bahan-bahan kimia. Hindari pemakaian hair spray. Hair Spray mengandung zat   pththalates yang juga terkandung dalam pewarna kuku. Zat ini dapat mempengaruhi perkembangan janin.  Memang belum bisa dibuktikan hubungan antara zat tersebut dengan kelaina perkembangan pada manusia. Namun, penelitian terhadap binatang menunjukkan bahwa zat tersebut dapat menyebabkan terjadinya hipospadias (sejenis kelainan pada kelamin bayi laki-laki) sehingga sangat dianjurkan untuk mengurangi paparan zat ini saat kehamilan. Meskipun juga diketahui bahwa asupan asam folat selama masa trimester pertama kehamilan dapat melawan pengaruh buruk hair spray  hingga 36%, sebaiknya tidak ada salahnya jika mengurangi atau menghindari pemakaian hair spray  selama hamil untuk menjaga perkembangan janin.

Spa
Ibu hamil dapat melakukan relaksasi di spa untuk meregangkan otot-otot yang tegang sehingga menyegarkan pikiran dan jiwa. Namun, ada bebrapa terapi yang harus dihindari, misalnya berendam, sauna, dan steam dalam kolam air hangat dengan suhu sama  atau lebih dari 37,5 derajat celcius karena dapat meningkatkan suhu tubuh ibu hamil ke titik yang berbahaya bagi janin. Sebaiknya, melakukan perawatan di tempat  spa yang khusus melayani ibu hamil.

Luluran 
Luluran diperbolehkan selama kehamilan  selama pijatan dan saat menggosok (scrubbing) tidak terlalu keras dan kasar. Saat hamil kulit bumil sangat sensitif dan mudah mengalami iritasi. Selain itu,  penggunaan lulur hanya boleh dilakukan pada area tertentu, seperti bagian leher, tangan, dan kaki. Hindari melakukan pemijatan di punggung dan pinggang bagian belakang karena akan membuat sang calon ibu mengalami kontraksi sebelum waktunya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar