Haid adalah siklus alamiah
yang dialami setiap wanita. Namun, ada beberapa kasus gangguan tau kelainan
haid yang harus diwaspadai pada wanita. Kelainan
yang terjadi pada menstruasi sering kali diabaikan hampir sebagian wanita. Jika
hadi tidak teratur dan jarak menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3
bulan, atau haid berlangsung lebih dari 10 hari, kita harus mewaspadai adanya
masalah ovulasi atau kondisi medis lain. Simak beberapa gangguan menstruasi
yang harus diwaspadai dan perlu penanganan tepat.
Amenore (Amenorrhea)
Amenore adalah tidak ada menstruasi dalam beberapa periode tertentu,
setidaknya selama 3 periode berturut-turut. Biasanya, istilah ini digunakan
untuk wanita yang belumk mulai menstruasi setelah usia 15 tahun dan yang
berhenti menstruasi selama tiga bulan padahal sebelumnya pernah menstruasi.
Amonere di bagi menjadi dua, yaitu :
*amonere primer adalah kondisi seorang wanita yang belum mengalami
mentruasi padahal sudah berumur 16 tahun. Amonere primer disebabkan oleh
kelainan genetik atau kromosom, penyakit atau masalah pada hipotalamus atau
kelanjar pituitari, latihan fisik atau olahraga yang berlebihan, gangguan makan
seperti anoreksia nervosa, stres fisik,
atau fisikologis yang berat.
*amonere sekunder adalah kondisi wanita pada masa subur yang sebelumnya
pernah mendapatkan menstruasi tapi kemudian tidak mendapatkannya dengan minimal
tiga siklus ( tiga bulan). Penyebabnya karena hamil, menyusui, atau gangguan
hormonal seperti setres.
Pengobatan ditentukan oleh akar penyebab amenore muncul. Tujuan
pengobatan bisa untuk meredakan dan mencegah komplikasi yang berkaitan dengan
amonere. Jika penyebabnya karena kalainan genetik atau anatomi maka operasi
menjadi cara yang dianjurkan untuk memperbaiki kelainan anatomi.
Sindrom Pramenstruasi (Pre Menstrual Syndrome/ PMS )
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kumpulan gejala akibat peruabhan
hormonal yang pada umumnya terjadi pada seminggu sebelum haid. Hal ini
merupakan gejala umum dari 13 hari sebelum siklus dan selesai dalam 4 hari
setelah pendarahan dimulai. Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan wanita,
anatara lain perut kembung atau kram, payudara menjadi lembut atau bengkak,
stres, depresi, atau mudah tersinggung, emosi labil, libido menurun, jerawat
berkala, sakit kepala atau sakit persendian, sulit tidur dan sulit buang air
besar. Penyebabnya karena ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan
progesteron, hormon seks dalam sel, gangguan perasaan, faktor kejiwaan, dan
masalah sosial. Untuk mengatasi PMS, lakukan hal-hal seperti olahraga ringan
(jalan kaki, bersepeda, atau berenang), diet rendah lemak, mengompres dengan
air hangat, minum delapan gelas air putih per hari, dan minum obat pereda rasa
sakit.
Disminore ( Nyeri Haid )
Dismenore adalah nyeri menstruasi yang menyakitkan disertai kram perut
yang terjadi di perut bawah dan dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan
paha. Kram perut berasal dari kontraksi dalam rahim yang merupakan bagian
normal proses menstruasi. Proses ini berlangsung mulai saat pendarahan dan akan
terus berlangsung hingga 32-48 jam. Disminore yang dialami remaja pada umunya
bukan karena penyakit. Pada wanita lebih tua, disminore dapat disebabkan oleh
penyakit tertentu, antara lain radang pinggul, fibroid uterus, endometriosis,
atau kehamilan ektopik.
Disminore dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu disminore primer dan
sekunder.
*disminore primer: rasa sakit yang datangnya dari proses menstruasi itu
sendiri dan termasuk normal.
Disminore sekunder : penyakit lain yang mendasari munculnya rasa sakit.
Disminore ini harus diwaspadai dan dicari penyebabnya
Pengobatan untuk disminore bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika
disebabkan stres, berat badan yang tidak ideal, atau aktifitas fisik
berlebihan, dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup. Jika penyebabnya adalah
hal lain, dapat diredakan dengan pemberian hormon dan obat-obatan penghilang
nyeri atau anti inflamasi, seperti ibuprofen, ketuprofen dan naproxen. Cara
alternatif lain adalah dengan mandi air hangat, olahraga ringan dan mengompres
dengan botol air panas. Jika nyeri menstruasi tidak kunjung hilang dengan obat
pereda nyeri, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kemungkinan dismenore
disebabkan oleh penyakit tertentu.
Monoragia
Monoragia merupakan pendarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam
menstruasi yang normal, seorang wanita kehilangan darah sekitar 30 ml selama 7
hari haid. Jika pendarahan melewati 7 hari atau melebihi 80 ml maka termasuk
dalam kategori menoragia. Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan
jumlah estrogen dan progenteron dalam tubuh. Penyebab lain antara lain penyakit
darah, gangguan tiroid, dan peradangan atau infeksi pada organ initm atau leher
rahim.
Pendarahan Abnormal
Pendarahan abnormal adalah pendarahan yang terjadi di luar periode
menstruasi. Gejala pendarahan abnormal antara lain pendarahan di antara periode
menstruasi, pendarahan tanda gangguan kehamilan atau keguguran, penggunaan
obat-obatan, seperti pil KB, infeksi radang pinggul, pendarahan setelah
berhubungan seks, dan pendarahan setelah monopause. Penyebab pendarahan
abnormal adalah adanya masalah serius seperti polip, fibroid uterus, bahkan
kanker. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dari pendarahan yang
dialami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar