Kamis, 16 Juni 2016

Waspada Gangguan Menstruasi

Haid adalah siklus alamiah yang dialami setiap wanita. Namun, ada beberapa kasus gangguan tau kelainan haid yang harus diwaspadai pada wanita.  Kelainan yang terjadi pada menstruasi sering kali diabaikan hampir sebagian wanita. Jika hadi tidak teratur dan jarak menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, atau haid berlangsung lebih dari 10 hari, kita harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lain. Simak beberapa gangguan menstruasi yang harus diwaspadai dan perlu penanganan tepat.

Amenore (Amenorrhea)
Amenore adalah tidak ada menstruasi dalam beberapa periode tertentu, setidaknya selama 3 periode berturut-turut. Biasanya, istilah ini digunakan untuk wanita yang belumk mulai menstruasi setelah usia 15 tahun dan yang berhenti menstruasi selama tiga bulan padahal sebelumnya pernah menstruasi.
Amonere di bagi menjadi dua, yaitu :
*amonere primer adalah kondisi seorang wanita yang belum mengalami mentruasi padahal sudah berumur 16 tahun. Amonere primer disebabkan oleh kelainan genetik atau kromosom, penyakit atau masalah pada hipotalamus atau kelanjar pituitari, latihan fisik atau olahraga yang berlebihan, gangguan makan seperti  anoreksia nervosa, stres fisik, atau fisikologis yang berat.
*amonere sekunder adalah kondisi wanita pada masa subur yang sebelumnya pernah mendapatkan menstruasi tapi kemudian tidak mendapatkannya dengan minimal tiga siklus ( tiga bulan). Penyebabnya karena hamil, menyusui, atau gangguan hormonal seperti setres.

Pengobatan ditentukan oleh akar penyebab amenore muncul. Tujuan pengobatan bisa untuk meredakan dan mencegah komplikasi yang berkaitan dengan amonere. Jika penyebabnya karena kalainan genetik atau anatomi maka operasi menjadi cara yang dianjurkan untuk memperbaiki kelainan anatomi.

Sindrom Pramenstruasi (Pre Menstrual Syndrome/ PMS )
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kumpulan gejala akibat peruabhan hormonal yang pada umumnya terjadi pada seminggu sebelum haid. Hal ini merupakan gejala umum dari 13 hari sebelum siklus dan selesai dalam 4 hari setelah pendarahan dimulai. Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan wanita, anatara lain perut kembung atau kram, payudara menjadi lembut atau bengkak, stres, depresi, atau mudah tersinggung, emosi labil, libido menurun, jerawat berkala, sakit kepala atau sakit persendian, sulit tidur dan sulit buang air besar. Penyebabnya karena ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, hormon seks dalam sel, gangguan perasaan, faktor kejiwaan, dan masalah sosial. Untuk mengatasi PMS, lakukan hal-hal seperti olahraga ringan (jalan kaki, bersepeda, atau berenang), diet rendah lemak, mengompres dengan air hangat, minum delapan gelas air putih per hari, dan minum obat pereda rasa sakit.

Disminore ( Nyeri Haid )
Dismenore adalah nyeri menstruasi yang menyakitkan disertai kram perut yang terjadi di perut bawah dan dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Kram perut berasal dari kontraksi dalam rahim yang merupakan bagian normal proses menstruasi. Proses ini berlangsung mulai saat pendarahan dan akan terus berlangsung hingga 32-48 jam. Disminore yang dialami remaja pada umunya bukan karena penyakit. Pada wanita lebih tua, disminore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, antara lain radang pinggul, fibroid uterus, endometriosis, atau kehamilan ektopik.

Disminore dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu disminore primer dan sekunder.
*disminore primer: rasa sakit yang datangnya dari proses menstruasi itu sendiri dan termasuk normal.
Disminore sekunder : penyakit lain yang mendasari munculnya rasa sakit. Disminore ini harus diwaspadai dan dicari penyebabnya

Pengobatan untuk disminore bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan stres, berat badan yang tidak ideal, atau aktifitas fisik berlebihan, dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup. Jika penyebabnya adalah hal lain, dapat diredakan dengan pemberian hormon dan obat-obatan penghilang nyeri atau anti inflamasi, seperti ibuprofen, ketuprofen dan naproxen. Cara alternatif lain adalah dengan mandi air hangat, olahraga ringan dan mengompres dengan botol air panas. Jika nyeri menstruasi tidak kunjung hilang dengan obat pereda nyeri, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kemungkinan dismenore disebabkan oleh penyakit tertentu.

Monoragia
Monoragia merupakan pendarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam menstruasi yang normal, seorang wanita kehilangan darah sekitar 30 ml selama 7 hari haid. Jika pendarahan melewati 7 hari atau melebihi 80 ml maka termasuk dalam kategori menoragia. Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progenteron dalam tubuh. Penyebab lain antara lain penyakit darah, gangguan tiroid, dan peradangan atau infeksi pada organ initm atau leher rahim.

Pendarahan Abnormal

Pendarahan abnormal adalah pendarahan yang terjadi di luar periode menstruasi. Gejala pendarahan abnormal antara lain pendarahan di antara periode menstruasi, pendarahan tanda gangguan kehamilan atau keguguran, penggunaan obat-obatan, seperti pil KB, infeksi radang pinggul, pendarahan setelah berhubungan seks, dan pendarahan setelah monopause. Penyebab pendarahan abnormal adalah adanya masalah serius seperti polip, fibroid uterus, bahkan kanker. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dari pendarahan yang dialami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar