1. Tembak Arah
Tujuan : untuk mengetes
kekompakan kelompok serta menumbuhkan semangat untuk peserta didik.
Tekhnis
permianannya yaitu dengan membuat barisan memanjang kebelakang. Kemudian instruktur
menyiapkan kosa kata tentang arah atau tata letak dalam bahasa lain (bahasa yang
diajarkan) contoh dalam bahasa Arab, kanan “yumna”, kiri “yusro”, depan “amama’”,
belakang “wara’a” dan sebagainya. Kemudian jika kosa kata telah dipersiapkan
maka selanjutnya adalah memberikan istruksi pada anak-anak untuk bergerak
sesuai instruksi yang diberikan jika instruktur berkata “yumna” maka anak-anak bisa melompat ke
samping kanan, jika berkata “wara’a”maka anak-anak bisa melompat ke belakang
satu langkah untuk selanjutnya bisa divariasikan sesuai dengan keinginan instruktur
untuk memperseru suasana.
2. Berjejer Ala
Kaka
Tujuan :
untuk mengetes kekompakan anak-anak
Tekhnis permainannya
adalah dimana anak-anak diberi instruksi untuk berbaris kebelakang. Kemudian instruktur
memberikan aba-aba kepada anak-anak
untuk membuat barisan berdasarkan
beberapa kategori diantaranya:
Berbaris sesuai
dengan tinggi badan
Berbaris sesuai
usia dari yang termuda atau sebaliknya
Berbaris sesuai
warna baju dari mulai yang tercerah ke yang gelap
Dan sebagainya,
untuk lebih seru bisa ditambahkan dengan instruksi yang lebih menantang
diantaranya berbaris sesuai dengan hidung termancung atau sebaliknya dan bisa
divariasikan dengan instruksi2 lain sesuai dengan selera. Instruktur bisa
memberi batasan waktu pada anak-anak dalam berbaris agar lebih seru misalnya
ketika berbaris bisa dihitung sampai lima detik dan jika selesai membuat
barisan sesuai dengan instruksi para instruktur anak-anak bisa menyebutkan kosa
kata bahasa yang dipelajari jika mereka telah selesai sebagai contoh dalam bahasa Arab saya menggunakan kata “Nantahi”
untuk memberikan aba-aba bahwa kelompok saya telah selesai dan bisa menggunakan
kata-kata lain sesuai dengan selera atau bahasa yang sedang dipelajari.
3. Suara Binatang
Tujuan :
untuk melatih kekompakan kelompok dan mengetes kemmapuan daya hafal anak-anak.
Tekhnis permainan
yaitu dengan memberikan kosa kata bahasa yang dipelajari dengan kategori
binatang. Kemudian setiap binatang yang disebutkan harus ditirukan suaranya. Kemudian jika
mereka sudah hafal dan sepakat dengan suara binatang yang digunakan. Bisa kosa
kata yang awalnya bahasa indonesia di ubah satu persatu ke dalam bahasa yang
akan dipelajari. Secara perlahan bimbing anak-anak untuk mengingat kosa kata
tersebut melalui suara. Jika dirasa mereka sudah cukup hafal boleh di bariskan
perkelompok dan setiap kelompok di tes kekompkannya melalui suara binatang,
sebagai contoh instruktur mengatakan “kittun (kucing)” maka anak-anak
harus mengucapkan meong-meong, jika instruktur megucapkan meong-meong maka
anak-anak harus mengucapkan kata “kittun” begituah seterusnya. Agar lebih seru
dan menantang boleh yah yang salah di eliminasi dan dikeluarkan dari barisan
hingga di dapat beberapa anak sebagai pemenang. Pemenang bisa ditentukan dari
yang terbanyak anggota kelompok yang masih utuh dalam barisan.
4. Stop Over Song
Tujuan :
untuk melatih konsentrasi anak-anak dan mmbuat mereka fokus serta cepat dalam
berfikir.
Teknis permainan
siapkan kosakata untuk dipelajari. Kemudian berikan
sedikit waktu untuk dibacakan bersama berulang-ulang agar mereka dapat mengingat
kosakata tersebut. Dan beri mereka sedikit waktu juga unutk menghafal
masing-masing. Setelah itu semuanya membuat lingkaran kemudian gunakan spidol
atau benda apapun yang bisa digunakan untuk di over. Selanjutnya pengoveran
benda tersebut berlangsung sambil menyanyikan sebuah lagu. Instruktur bisa memberhentikan lagu dengan menyetopnya
ataupun dengan menunggu lagunya selesai. Jika lagu telah selesai maka yang
terakhir memegang benda yang di over
diberi pertanyaan berdasarkan kosa kata yang diberikan. Jika anak tersebut
tidak bisa menjawab maka akan lebih menyenangkan jika hukumannya berupa coretan dengan krim seperti kopi bubuk
ataupun sesuatu yang tidak menimbulkan efek negatif bagi kulit.
5. Tebak Suara
Tujuan :
untuk mengingatkan kemabli anak-anak akan kosakata yang telah dipelajari.
Tekhnis permainan
adalah membagi anak-anak ke dalam beberapa kelompok kemudian berikan instruksi
kepada mereka untuk memprhatikan dengan baik serta mendengarkan dengan baik
pula. Instruktur akan memberikan soal kepada anak-anak. Dan mereka harus
cepat-cepat memberikan aba-aba utnuk menjawab duluan boleh dengan mengacungkan
tangan ataupun dengan mengucapkan kosa-kata apapun yang telah dipelajari. Kemudian
yang tercepat boleh menjawab duluan dan jika salah boleh dilempar pada kelompok
lain yang memberikan aba-aba ada urutan kedua. Bagi instruktur sendiri adalah berjejer
dan membagi penggalan dari kosa kata yang akan diberikan misalnya untuk kata “saburotun”
maka setiap satu instruktur boleh
mengucapkn 1 penggalan kata saja seperti “sa” dan yang lainnya juga begitu
hingga didapat penggalan kata sebagai berikut “sa-bu-ro-tun” maka kata “saburotun
ini memerlukan 4 instruktur yang akan mengucapkan penggalan kata tersebut
secara bersamaan dalam satu waktu dan satu durasi kemudian anak-anak harus
menebak apa kata yang disebutkan tersebut. Jika tebakannya benar maka anak anak
harus menyebutkan artinya juga utnuk mendapatkan poin penuh, atau sebaliknya
jika yang disebutkan instruktur adalah kosa kata bahasa indonesianya.
6. Moving Paper
Tujuan :
untuk memberikan keceriaan pada
anak-anak, melatih kekompakan, melatih kecepatan dan aktiv dalam pembelajaran.
Tekhnis permainannya
adalah dengan persiapan bahan terlebih dahulu sebagai penunjang permainan. Sepperti
sedotan, kosakta yang telah di potong potong perkata bahasa yang telah dipelajari beserta
terjemahannya. Kemudian masing-masing anak memgang 1 sedotan. Setelah semuanya
siap bermainan dan memegang sedotan. Selanjutnya anak anak harus berbaris
sesuai dengan kelompoknya. Instruktur harus memberi jarak anatara kertas dan
lokasi untuk tempat kertas yang akan dipindahkan usahakan berjarak sekitar minimal 5 meter. Ketentuannya anak-anak harus memindahkan
kertas itu dengan sedotan secara bergantian satu persatu dan yang sudah harus
berbbaris kembali kebelakng dan tidak boleh dipegang oleh tangan, jika di
pegang oleh tangan maka permainan dari kelompok tersebut gugur. Bisa di
contohkan misalnya nya kertas tersebut di pindahkan dengan cara disedot dengan
sedotan. Atau boleh dengan di tiup dengan sedotan. Jika semua kertas telah di
pindahkan maka selanjutnya adalah menyusun
kosa kata atau menghubungkan bahasa dengan terjemahannya dengan benar. 1
persatu dan terus bergantian seperti semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar