Sabtu, 25 Juni 2016

Ice Breaking untuk Pelatihan Bahasa

Sedikit berbagi pengalaman dalam memberikan keseruan dalam proses pembelajaran boleh yah di cobs!

1.      Tembak Arah
Tujuan : untuk mengetes kekompakan kelompok serta menumbuhkan semangat untuk peserta didik.
Tekhnis permianannya yaitu dengan membuat barisan memanjang kebelakang. Kemudian instruktur menyiapkan kosa kata tentang arah atau tata  letak dalam bahasa lain (bahasa yang diajarkan) contoh dalam bahasa Arab, kanan “yumna”, kiri “yusro”, depan “amama’”, belakang “wara’a” dan sebagainya. Kemudian jika kosa kata telah dipersiapkan maka selanjutnya adalah memberikan istruksi pada anak-anak untuk bergerak sesuai instruksi yang diberikan jika instruktur berkata  “yumna” maka anak-anak bisa melompat ke samping kanan, jika berkata “wara’a”maka anak-anak bisa melompat ke belakang satu langkah untuk selanjutnya bisa divariasikan sesuai dengan keinginan instruktur untuk memperseru suasana.

2.      Berjejer Ala Kaka
Tujuan : untuk mengetes kekompakan anak-anak
Tekhnis permainannya adalah dimana anak-anak diberi instruksi untuk berbaris kebelakang. Kemudian instruktur memberikan aba-aba  kepada anak-anak untuk membuat barisan  berdasarkan beberapa kategori diantaranya:
Berbaris sesuai dengan tinggi badan
Berbaris sesuai usia dari yang termuda atau sebaliknya
Berbaris sesuai warna baju dari mulai yang tercerah ke yang gelap
Dan sebagainya, untuk lebih seru bisa ditambahkan dengan instruksi yang lebih menantang diantaranya berbaris sesuai dengan hidung termancung atau sebaliknya dan bisa divariasikan dengan instruksi2 lain sesuai dengan selera. Instruktur bisa memberi batasan waktu pada anak-anak dalam berbaris agar lebih seru misalnya ketika berbaris bisa dihitung sampai lima detik dan jika selesai membuat barisan sesuai dengan instruksi para instruktur anak-anak bisa menyebutkan kosa kata bahasa yang dipelajari jika mereka telah selesai sebagai contoh  dalam bahasa Arab saya menggunakan kata “Nantahi” untuk memberikan aba-aba bahwa kelompok saya telah selesai dan bisa menggunakan kata-kata lain sesuai dengan selera atau bahasa yang sedang dipelajari.

3.      Suara Binatang
Tujuan : untuk melatih kekompakan kelompok dan mengetes kemmapuan daya hafal anak-anak.
Tekhnis permainan yaitu dengan memberikan kosa kata bahasa yang dipelajari dengan kategori binatang. Kemudian setiap binatang yang disebutkan  harus ditirukan suaranya. Kemudian jika mereka sudah hafal dan sepakat dengan suara binatang yang digunakan. Bisa kosa kata yang awalnya bahasa indonesia di ubah satu persatu ke dalam bahasa yang akan dipelajari. Secara perlahan bimbing anak-anak untuk mengingat kosa kata tersebut melalui suara. Jika dirasa mereka sudah cukup hafal boleh di bariskan perkelompok dan setiap kelompok di tes kekompkannya melalui suara binatang, sebagai contoh instruktur mengatakan “kittun (kucing)” maka anak-anak harus mengucapkan meong-meong, jika instruktur megucapkan meong-meong maka anak-anak harus mengucapkan kata “kittun” begituah seterusnya. Agar lebih seru dan menantang boleh yah yang salah di eliminasi dan dikeluarkan dari barisan hingga di dapat beberapa anak sebagai pemenang. Pemenang bisa ditentukan dari yang terbanyak anggota kelompok yang masih utuh dalam barisan.

4.      Stop Over Song
Tujuan : untuk melatih konsentrasi anak-anak dan mmbuat mereka fokus serta cepat dalam berfikir.
Teknis permainan siapkan kosakata untuk dipelajari. Kemudian  berikan  sedikit waktu untuk dibacakan bersama berulang-ulang agar mereka dapat mengingat kosakata tersebut. Dan beri mereka sedikit waktu juga unutk menghafal masing-masing. Setelah itu semuanya membuat lingkaran kemudian gunakan spidol atau benda apapun yang bisa digunakan untuk di over. Selanjutnya pengoveran benda tersebut berlangsung sambil menyanyikan sebuah lagu. Instruktur  bisa memberhentikan lagu dengan menyetopnya ataupun dengan menunggu lagunya selesai. Jika lagu telah selesai maka yang terakhir memegang  benda yang di over diberi pertanyaan berdasarkan kosa kata yang diberikan. Jika anak tersebut tidak bisa menjawab maka akan lebih menyenangkan jika hukumannya berupa  coretan dengan krim seperti kopi bubuk ataupun sesuatu yang tidak menimbulkan efek negatif bagi kulit.

5.      Tebak Suara
Tujuan : untuk mengingatkan kemabli anak-anak akan kosakata yang telah dipelajari.
Tekhnis permainan adalah membagi anak-anak ke dalam beberapa kelompok kemudian berikan instruksi kepada mereka untuk memprhatikan dengan baik serta mendengarkan dengan baik pula. Instruktur akan memberikan soal kepada anak-anak. Dan mereka harus cepat-cepat memberikan aba-aba utnuk menjawab duluan boleh dengan mengacungkan tangan ataupun dengan mengucapkan kosa-kata apapun yang telah dipelajari. Kemudian yang tercepat boleh menjawab duluan dan jika salah boleh dilempar pada kelompok lain yang memberikan aba-aba ada urutan kedua. Bagi instruktur sendiri adalah berjejer dan membagi penggalan dari kosa kata yang akan diberikan misalnya untuk kata “saburotun” maka  setiap satu instruktur boleh mengucapkn 1 penggalan kata saja seperti “sa” dan yang lainnya juga begitu hingga didapat penggalan kata sebagai berikut “sa-bu-ro-tun” maka kata “saburotun ini memerlukan 4 instruktur yang akan mengucapkan penggalan kata tersebut secara bersamaan dalam satu waktu dan satu durasi kemudian anak-anak harus menebak apa kata yang disebutkan tersebut. Jika tebakannya benar maka anak anak harus menyebutkan artinya juga utnuk mendapatkan poin penuh, atau sebaliknya jika yang disebutkan instruktur adalah kosa kata bahasa indonesianya.

6.      Moving Paper
Tujuan : untuk memberikan  keceriaan pada anak-anak, melatih kekompakan, melatih kecepatan dan aktiv dalam pembelajaran.
Tekhnis permainannya adalah dengan persiapan bahan terlebih dahulu sebagai penunjang permainan. Sepperti sedotan, kosakta yang telah di potong potong perkata  bahasa yang telah dipelajari beserta terjemahannya. Kemudian masing-masing anak memgang 1 sedotan. Setelah semuanya siap bermainan dan memegang sedotan. Selanjutnya anak anak harus berbaris sesuai dengan kelompoknya. Instruktur harus memberi jarak anatara kertas dan lokasi untuk tempat kertas yang akan dipindahkan usahakan berjarak  sekitar minimal 5 meter.  Ketentuannya anak-anak harus memindahkan kertas itu dengan sedotan secara bergantian satu persatu dan yang sudah harus berbbaris kembali kebelakng dan tidak boleh dipegang oleh tangan, jika di pegang oleh tangan maka permainan dari kelompok tersebut gugur. Bisa di contohkan misalnya nya kertas tersebut di pindahkan dengan cara disedot dengan sedotan. Atau boleh dengan di tiup dengan sedotan. Jika semua kertas telah di pindahkan maka selanjutnya adalah  menyusun kosa kata atau menghubungkan bahasa dengan terjemahannya dengan benar. 1 persatu dan terus bergantian seperti semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar