Minggu, 29 Mei 2016

Kesalahan Perawatan Organ Intim yang Sering Dilakukan Wanita

Organ intim merupakan salah satu organ tubuh yang vital dan sensitif sehingga memerlukan perawatan yang tepat agar tetap sehat dan terawat. Namun,  seringkali banyak wanita yang melakukan perawatan organ intim dengan tujuan untuk kebersihan dan kesehatan organ intim namun justru menimbulkan masalah baru atau memperparah masalah yang muncul di organ intim karena perawatan yang salah.

Perawatann organ intim yang salah akan berdampak buruk pada kesehatan organ intim dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan berbagai penyakit menular seksual. Untuk menghindari beberapa kesalahan dalam merawat organ intim, sebaiknya kita menghentikan kebiasaan merawat organ intim dengan cara yang salah tersebut. Berikut kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan wanita dalam merawat organ intim.

Salah Mengobati Infeksi pada Organ Intim
Ketika kita merasa organ intim gatal dan keluar cairan yang berlebihan jangan dulu konsumsi bahwa hal itu disebabkan oleh infeksi jamur. Kemudian membeli krim anti jamur atau obat yang dapat diperoleh di apotek. Hal ini beresiko tinggi, bukannya menyembuhkan justru memperparah kondisi organ intim. Kondisi ini mungkin saja disebabkan masalah lain dan butuh penanganan medis yang lebih khusus.

Menaburkan Bedak Bayi pada Organ Intim
Hindari penggunaan bedak bayi atau bedak tabur hanya untuk mendapatkan organ intim yang segar, wangi, dan mengurangi keringat. Hal ini sangat berisiko karena penggunaan jangka panjang dapat membahayakan kesehatan dan kebersihan organ intim. Sebaiknya, gunakan pakaian dalam yang berbahan katun dan tidak ketat untuk menyerap keringat. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa serpihan bedak tabur menjadi faktor pemicu untuk terjadinya kita ovarium. Bahkan, diduga dapat meningkatkan kanker ovarium hingga sekitar 30%.

Mengabaikan Siklus Menstruasi
Waspadai siklus menstruasi menjadi lebih panjang dari  biasanya, seperti terjadi setiap dua minggu, dan pendarahan di antara periode menstruasi  atau setelah melakukan hubungan seksual. Hal ini wajar jika kita telah mendekati usia monopause, yaitu antara usia 45-55 tahun karena perubahan hormon yang sangat drastis. Namun,  jika ini terjadi pada usia produktif dan berlangsung lama maka patut waspada. Pendarahan berat dapat menjadi tanda tumbuhnya tumor jinak dalam rahim, radang pinggul, endrometriosis, anemia, masalah hormon, seperti sindrom ovarium polikistik, atau kanker rahim. Jangan mengabaikan siklus menstruasi dan konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin jika kita menemukan hal yang tidak biasa terjadi selama menstruasi.

Menghindari Pemeriksaan Dokter
Kita yang berusia di atas 20 tahun dan terutama aktif melakukan hubungan seksual serta sudah pernah melahirkan harus menjalani tes Pap Smear setiap 3 tahun sekali. Selain itu, kita juga harus mendapatkan pemeriksaan tahunan terhadap kondisi rahim, payudara, dan panggul untuk membantu mendeteksi masalah kesehatan serius, seperti kanker, kita ovarium dan fibroid. Mengecek kondisi organ intim dan melakukan perawatan untuk menjauhkan diri dari berbagai masalah organ intim.

Kurangi Penggunaan Sabun Pembersih Organ Intim
Organ intim memiliki bakteri baik yang bekerja sebagai pelindung dari kuman-kuman yang masuk. Terlalu sering menggunakan antiseptik atau sabun khusus area kewanitaan akan membunuh bakteri pelindung tersebut. Tak perlu sabun untuk menjaga organ intim tetap sehat dan segar. Cukup bersihkan dengan air hangat, lalu bersihkan lagi dengan air dingin. Tetapi kita masih bisa menggunakan produk organ intim yang lembut asal tidak berlebihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar