Organ intim merupakan salah satu organ tubuh
yang vital dan sensitif sehingga memerlukan perawatan yang tepat agar tetap
sehat dan terawat. Namun, seringkali
banyak wanita yang melakukan perawatan organ intim dengan tujuan untuk
kebersihan dan kesehatan organ intim namun justru menimbulkan masalah baru atau
memperparah masalah yang muncul di organ intim karena perawatan yang salah.
Perawatann organ intim yang salah akan
berdampak buruk pada kesehatan organ intim dan meningkatkan risiko terjadinya
infeksi dan berbagai penyakit menular seksual. Untuk menghindari beberapa
kesalahan dalam merawat organ intim, sebaiknya kita menghentikan kebiasaan
merawat organ intim dengan cara yang salah tersebut. Berikut kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan wanita dalam merawat organ intim.
Salah Mengobati Infeksi
pada Organ Intim
Ketika kita merasa
organ intim gatal dan keluar cairan yang berlebihan jangan dulu konsumsi bahwa
hal itu disebabkan oleh infeksi jamur. Kemudian membeli krim anti jamur atau
obat yang dapat diperoleh di apotek. Hal ini beresiko tinggi, bukannya
menyembuhkan justru memperparah kondisi organ intim. Kondisi ini mungkin saja
disebabkan masalah lain dan butuh penanganan medis yang lebih khusus.
Menaburkan Bedak
Bayi pada Organ Intim
Hindari penggunaan
bedak bayi atau bedak tabur hanya untuk mendapatkan organ intim yang segar,
wangi, dan mengurangi keringat. Hal ini sangat berisiko karena penggunaan jangka
panjang dapat membahayakan kesehatan dan kebersihan organ intim. Sebaiknya,
gunakan pakaian dalam yang berbahan katun dan tidak ketat untuk menyerap
keringat. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa serpihan bedak tabur menjadi
faktor pemicu untuk terjadinya kita ovarium. Bahkan, diduga dapat meningkatkan
kanker ovarium hingga sekitar 30%.
Mengabaikan Siklus
Menstruasi
Waspadai siklus
menstruasi menjadi lebih panjang dari
biasanya, seperti terjadi setiap dua minggu, dan pendarahan di antara
periode menstruasi atau setelah
melakukan hubungan seksual. Hal ini wajar jika kita telah mendekati usia
monopause, yaitu antara usia 45-55 tahun karena perubahan hormon yang sangat
drastis. Namun, jika ini terjadi pada
usia produktif dan berlangsung lama maka patut waspada. Pendarahan berat dapat
menjadi tanda tumbuhnya tumor jinak dalam rahim, radang pinggul,
endrometriosis, anemia, masalah hormon, seperti sindrom ovarium polikistik,
atau kanker rahim. Jangan mengabaikan siklus menstruasi dan konsultasikan
dengan dokter sesegera mungkin jika kita menemukan hal yang tidak biasa terjadi
selama menstruasi.
Menghindari Pemeriksaan
Dokter
Kita yang berusia
di atas 20 tahun dan terutama aktif melakukan hubungan seksual serta sudah
pernah melahirkan harus menjalani tes Pap Smear setiap 3 tahun sekali. Selain itu,
kita juga harus mendapatkan pemeriksaan tahunan terhadap kondisi rahim,
payudara, dan panggul untuk membantu mendeteksi masalah kesehatan serius,
seperti kanker, kita ovarium dan fibroid. Mengecek kondisi organ intim dan
melakukan perawatan untuk menjauhkan diri dari berbagai masalah organ intim.
Kurangi Penggunaan
Sabun Pembersih Organ Intim
Organ intim
memiliki bakteri baik yang bekerja sebagai pelindung dari kuman-kuman yang
masuk. Terlalu sering menggunakan antiseptik atau sabun khusus area kewanitaan
akan membunuh bakteri pelindung tersebut. Tak perlu sabun untuk menjaga organ
intim tetap sehat dan segar. Cukup bersihkan dengan air hangat, lalu bersihkan
lagi dengan air dingin. Tetapi kita masih bisa menggunakan produk organ intim
yang lembut asal tidak berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar