Minggu, 29 Mei 2016

Penyakit Kewanitaan pada Organ Intim

Organ intim wanita terletak di daerah yang cukup tersembunyi dan lembab sehingga rawan jika terserang kuman dan penyakit. Terdapat beberapa penyakit yang sering menyerang organ intim. Oleh karena itu, jangan pernah sekali-kali menyepelekan penyakit yang dapat menyerang organ intim wanita, antara lain sebagai berikut.

Herpes Genetalis
Penyakit herpes disebabkan oleh virus Herpes Simplex. Virus herpes dibagi dua, yaitu herpes simplex tipe 1 atau HVS-1 yang menyerang bagian mulut, wajah, mata, tenggorokan, dan sistem saraf pusat. Penyakit ini tergolong dalam keganasan rendah. Sedangkan herpes simplex tipe 2 atau HSV-2, adalah virus yang menyerang bagian kelamin dan dapat menular melalui hubungan seksual. Penyakit ini tergolong ganas. Ciri-ciri penyakit herpes yang mudah dikenali adalah munculnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening dan berwarna kemerahan di sekitar bulatan-bulatan kecil. Cairan ini jika pecah dan dibiarkan hingga kering akan terlihat seperti koreng. Hubungan seksual yang berlebihan dengan banyak pasangan dapat meningkatkan kemungkinan berhubungan dengan orang yang terkena virus herpes. Virus herpes ini bisa hilang sendiri tapi terkadang muncul kembali. Penyakit ini tidak dapat sembuh secara tuntas dan sering kumat-kumatan serta dapat menimbulkan kompllikasi pada saat hamil dan melahirkan serta dapat menyebabkan kanker serviks. Tidak ada pengobatan yang menyembuhkan herpes genetalis, tapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik dan setres mental, atau infeksi sistemik lain.

Syphilis
Infeksi syphilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Ciri-ciri syphilis adalah munculnya luka atau borok selama dua minggu hingga lima minggu setelah melakukan hubungan seksual dengan seorang penderita syphilis. Luka terlihat seperti jerawat, lepuh, atau berupa borok yang terluka di bagian organ intim, dubur, atau di dalam organ intim. Syphilis dapat disembuhkan dengan fase pemulihan dengan menggunakan pencicilan. Tanpa pengobatan yang tepat, syphilis dapat menyerang setiap bagian tubuh, yang dapat menyebabkan penyakit jantung,  kelumpuhan, kebutaan, penyakit jiwa, dan banyak gangguan lain. Hampir sama dengan virus herpes, namun virus syphilis tidak dapat disembuhkan.

Gonorrhea atau Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhea yang menginfeksi lapisan dalam saluran kandung kemih, rektum, leher rahim, tenggorokan, serta bagian putih mata. Gejala gonore pada wanita sering kali hanya ditandai dengan gejala ringan atau tidak menunjukan gejala apapun hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah terinfeksi, dan baru ketahuan setelah pria pasangannya diketahui terinfeksi kemudian ia ikut diperiksa. Ciri-ciri wanita yang trinfeksi gonorrhea antara lain keluar cairan hijau kekuningan dari organ intim, air kencing berwarna kuning kehijauan, nyeri perut yang sangat hebat, demam, muntah-muntah, rasa gatal, dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air besar, rasa sakit pada sendi, sakit pada tenggorokan (khusus orang yang sering melakukan oral seks dengan pasangan yang terinfeksi). Langkah pencegahannya, yakni dengan menghindari gaya hidup seks bebas dan tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual. Alangkah baik jika para wanita dapat menjaga diri karena kita tidak pernah tahu orang yang kita tidak kenal saat berhubungan seksual menderita penyakit gonore atau penyakit menular lainnya. Langkah pengobatannya yakni dengan memeriksakan ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk penanganan lebih lanjut.

Kutu Kelamin
Kutu kelamin berukuran sangat kecil, kira-kira 1/8 inchi. Berwarna kelabu kecoklatan dan hidup menetap pada u kemaluan. Kutu kelamin biasanya menular melalui hubungan seksual. Penularan dari orang tuaerjadi  kepada anak mungkin terjadi melalui pemakaian pakaian, handuk, tempat tidur, atau kloset duduk yang sama secara bergantian. Kutu kelamin dapat menyebabkan rasa gatal luar biasa dan menyebabkan luka-luka kecil yang jika digaruk akan terasa perih. Hak ini terjadi karena tidak menjaga kebersihan. Kutu kelamin dapat disembuhkan dengan obat cair khusus yang digosokkan pada rambut kelamin. Cobalah dengan mengganti celana dalam setiap selesai buang air kecil dan buang air besar dan jangan menggunakan handuk secara bergantian.

AIDS
Penyakit AIDS (Human Immunodefiency Virus) merupakan penyakit yang muncul sebagai dampak  dari berkembangbiaknya virus HIV di dalam tubuh manusia. Virus HIV menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan kerusakan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun. Penyakit kelamin ini diakibatkan dari hubungan seksualyang dilakukan dengan sering berganti pasangan, pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik, transfusi darah dari orang yang mengandung HIV, serta  kelahiran oleh ibu yang terinfeksi atau disusui wanita yang terinfeksi HIV AIDS. Gejala penyakit HIV antara lain diare, demam, keringat malam, kehilangan berat badan berlebihan, rentan terkena penyakit atau pembengkakan kalenjer getah bening. Gejala untuk menetukan bakteri atau virus AIDS hanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan melaui tes darah.

HPV
HPV atau disebut dengan  Human Papillomavirus  adalah infeksi virus yang diakibatkan oleh hubungan seksual pada umumnya.  Virus HPV dapat menimbulkan kutil kelamin. Jika tidak  segera ditangani  akan menyebabkan penyakit kankers serviks karena kanker serviks adalah kanker yang terjadi padi leher rahim akibat HPV. Oleh karena itu, sebaiknya seoranng wanita mendampingkan vaksin HPV jika belum terinfeksi virus ini. Penularannya dapat melalui hubungan seksual. Cegahlah kanker serviks dan penyakit lain penyebab HPV sejak dini dengan melakukan vaksinasi HPV. Pemberian vaksin harus  diberikan secara rutin dalam tiga kali suntikan selama enam bulan. Setiap anak remaja menginjak usia 11 atau 12 tahun perlu mendapatkan semua tiga dosis vaksin HPV melalui suntikan sebanyak tiga kali berturut-turut di bagian lengan setiap dua bulan sekali dan dilakukan pengulangan satu kali lagi pada sepuluh tahun kemudian. Selain itu, rutinlah melakukan  pemeriksaan untuk mendapatkan hasil dan penanganan yang tepat.
Pencegahan  adalah hal yang penting dan terbaik untuk menghindari penyakit pada area kewanitaan. 

Yuk, kita intip langkah-langkah pencegahan penyakit area kewanitaan berikut ini.
  • Rajin membersihkan organ intim dengan air yang steril dan mengeringkan dengan tisu atau handuk khusus organ intim agar organ intm bebas dari lembab.
  • Jangan memulai kehidupan seks bebas agar tidak tertular penyakit kelamin.
  • Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dalam jangka waktu lama. Mengganti pakaian dalam secara rutin, minimal dua kali sehari.
  • Jangan berhubungan seks jika masih mengalami infeksi orga intim. Hal ini dapat memperparah kondisi dan dapat menularkan penyakit pada pasangan. Selain itu, jika kita tetap melakukan hubungan fisik maka jamur penyebab infeksi organ intim akan lebih cepat menyebar dan menambah rasa nyeri.
  • Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis.
  • Rutin melakukan Uji Pap Smear dalam 3 tahun sekali untuk mengetahui kondisi leher rahim. Uji ini perlu dilakukan wanita berumur 18 tahun ke atas atau yang sudah melakukan aktivitas seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar