PENDAPATAN NASIONAL
Karya : Desi Nurul, dkk
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendapatan
nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan
pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas
mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan
ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan
ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka
kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari
hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat
penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha
seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak
sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna
menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi,
kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan
memberikan pendapatan nasional bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran
nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat
vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok
ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional
suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
rakyatnya.
Makadari itu mempelajari pendapatan
nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan
politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang
menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat
mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang makalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka penulis
merumuskan masalah sehubungan dengan Pendapatan Nasional.
Dalam
makalah ini masalah yang akan di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.
Definisi Pendapatan Nasional.
2.
Macam-macam
Pendapatan nasional.
3.
Penghitungan
Pendapatan Nasional.
4.
Tujuan
Penghitungan Pendapatan Nasional
5.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Pendapatan Nasional.
C.
Tujuan Penulisan
Setiap
makalah mempunyai tujuan yang dicapai. Tujuan dari makalah ini adalah
1.
Untuk mengetahui Definisi Pendapatan Nasional.
2.
Untuk
mengetahui Macam-macam Pendapatan nasional.
3.
Untuk
mengetahui bagai mana cara Penghitungan Pendapatan Nasional.
4.
Untuk
mengetahui Tujuan Penghitungan Pendapatan Nasional
5.
Untuk
mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Salah satu tolak ukur
yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah
pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai
output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai
sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008,
p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan
untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan
datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan
kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi
untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa
yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda
dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36).
Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional,
yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto.
B.
Macam-macam Pendapatan Nasional
1.
Produk Domestik Bruto
Produk
Domestik Bruto disebut juga dengan istilah Gross Domestic Product (GDP). Produk
Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh
masyarakat di suatu negara selama satu tahun, termasuk ini barang dan jasa yang
dihasilkan warga negara asing yang ada di wilayah negara tersebut. Sementara
itu, barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau warga negara tersebut yang
berada di luar negeri tidak dihitung ke dalam Produk Domestik Bruto. Jadi,
Produk Domestik Bruto hanya menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi
di dalam wilayah suatu negara. Produk Domestik Bruto masih disebut bruto
(kotor) karena belum dikurangi dengan penyusutan.
2.
Produk Nasional Bruto
Produk
Nasional Bruto disebut juga dengan istilah Gross National Product (GNP). Produk
Nasional Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat negara tersebut yang berada di negara lain. Sedangkan barang dan
jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di wilayah negara tersebut
tidak dihitung ke dalam Produk Nasional Bruto.
Jadi,
jelas bahwa Produk Domestik Bruto (GDP) berbeda dengan Produk Nasional Bruto (GNP).
3.
Produk Nasional Neto
Produk
Nasional Neto disebut juga dengan istilah Net National Product (NNP). Produk
Nasional Neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara
mengurangi GNP dengan penyusutan (depresiasi).
NNP = GNP – Penyusutan
4. Pendapatan
nasional bersih, atau Net national income (NNI)
Pendapatan
nasional bersih,
atau Net national income
(NNI) adalah produk nasional
bersih
(NNp) dikurangi dengan pajak
tidak langsung. Pendapatan nasional bersih meliputi pendapatan rumah tangga,
bisnis dan pemerintah. Pendapatan ini dihitung menurut balas jasa yang diterima
oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Rumus dari pendapatan nasional bersih
adalah:
dimana:
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
NX = ekspor dikurangi impor
5. Pendapatan
perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Pendapatan Perseorangan dapat diperoleh dengan cara mengurangi
Pendapatan nasional dengan laba perusahaan yang ditahan (LBD)/retained earning
(RE), asuransi social (AS)/social insurance (SI) kemudian ditambah dengan
pendapatan bunga (PB)/interest income (II) dan pendapatan nonbalas jasa
(PNB)/transfer payment (TP).
Rumus:
PP = PN – LBD
– AS + PB + PNB atau PP = NI – RE
– SI + II + TP
6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan
pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh
wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Disposable income dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
DI = PI –
Pajak langsung
Dimana:
DI
= Disposable Income
PI =
Personal Income
({NNI + transfer payment} – {laba ditahan + iuran
asuransi + iuran jaminan sosial + pajak
perseorangan})
C.
Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Cara
/ Pendekatan Pengeluaran (Pendapatan Nasional
Bruto/Gross National Produk)
Dengan
cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa yang diproduksikan di
dalam Negara tersebut, atau jumlah pengeluaran secara Nasional untuk membeli
barang dan jasa dalam periode tertentu biasanya 1 tahun.
Data yang didapat dari penghitungan
pendapatan nasional dengan cara pegeluaran adalah:
a.
Untuk mengetahui baik buruknya masalah ekonomi pada tingkat pertumbuhan
yang dicapai dan kemakmuran yang nikmati.
b.
Memberikan informasi data yang dibutuhkan dalam analisis makro ekonomi.
Menghitung
pendapat nasional dengan cara pengeluaran dapat dibedakan pada barang dan jasa
yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen :
1.
Konsumsi
Rumah Tangga
Yaitu
nilai pembelanjaan yang dilakukan rumah tangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu. Pendapatan yang diterima rumah tangga
untuk membeli makanan,pakaian,membiayai jasa pengangkutan,bayar pendidikan
anak,membayar sewa rumah,membeli kendaraan dan lain-lainnnya dalam memenuhi
kebutuhannya.Tetapi tidak semua transaksi yang di lakukan rumah tangga sebagai
konsumsi rumah tangga. Membeli rumah digolongkan sebagai investasi, membayar
asuransi dan mengirim uang kepada orang tua tidak termasuk kedalam konsumsi
rumah tangga karena bukan merupakan pembelanjaan terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan dalam perekonomian. Dilambangakan dengan C (consumption).
2.
Pengeluaran
Pemerintah
Pemerintah
membeli barang terutama untuk masyarakat, untuk menyediakan fasilitas
pendidikan,kesehatan,membayar gaji pegawai dan untuk memenuhi infrastruktur
masyarakat.Pembelian pemerintah dapat digolongkan kedalam 2 golongan utama
yaitu:
·
Konsumsi
pemerintah ( membayar gaji guru sekolah, membeli alat tulis dan kertas dan
membeli bensin untuk kendaraan pemerintah ).
·
Investasipemerintah(
membangunjalan, sekolah, rumahsakit, irigasi, beasiswa, bantuan-batuan,
dansubsiditidakdapatdigolongkansabagaipengeluaranpemerintahkarenaitubukanuntukmembelibarangdanjasa).
DilambangkandenganG
(government)
3.
Pembentukan
Modal Tetap Sektor Swasta (Investasi)
Artinya
pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan
jasa di masa yang akan datang. Bentuk pengeluaran investasi adalah bukan untuk
dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam kegatan memproduksi di waktu akan
datang.Tiga jenis pembelanjaan investasi:
·
Pengeluaran
ke atas barng modal dan peralatan produksi
·
Perubahan-perubahan
dalam nilai investor pada akhir tahun
·
Pengeluaran-pengeluaran
untuk mendirikan rumah tempat tinggal. Dilambangkan dengan I (investment).
4.
Ekspor
Neto
Pengeluaran
luar negeri/kegiatan ekspor dan impor bersih, dilambangkan dengan (X-M) X
adalah jumlah ekspor dan M adalah jumlah impor.
Secara
sistematis perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan:
Y =
Pendapatan Nasional
C = Jumlah
konsumsi masyarakat
G = Jumlah
pengeluaran pemerintah
X = Jumlah
ekspor
M = Jumlah
impor
2. Cara
/ Pendekatan Produksi ( Gross
Domestik Bruto
)
Nilai
tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Menghitung pendapatan
nasional dengan pendekatan ini adalah menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan
oleh perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian, agar
tidak terjadi penghitungan ganda maka dalam metode produksi ini yang dihitung
hanyalah nilai tambah (added value) yang
diciptakan.
Sembilan sector produktif yang dapat
dihitung untuk menghasilkan nilai GDB :
1.
Pertanian,
peternakan, kehutanan dan perikanan.
2.
Pertambangan
dan penggalian.
3.
Industri
pengolahan.
4.
Listrik,
gas dan air bersih.
5.
Bangunan.
6.
Perdagang,
hotel dan restoran.
7.
Pengangkutan
dan komunikasi.
8.
Keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan.
9.
Jasa-jasa.
Pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Y = ∑ Pqn X Qin
Y
= (Pq1 X Q1 ) + (Pq2 X Q2 ) + (Pq3
X Q3 ) + . . . . . . . . . . . . . + (Pq9 X Q9
)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Pqn = Harga
produk dari sektor n
Q1, Q2,
………Q9 = Jumlah produk dari masing-masing sector.
3. Cara
/ Pendekatan Pendapatan (National
Income / Pendapatan Nasional
)
Pendapatan
nasional dengan pendekatan pendapatan dapat dihitung dengan cara menjumlahkan
pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat karena telah menyerahkan faktor
produksi yang ia miliki.
Unsur-unsur yang diperhitungan pendapatan
nasional dengan pendekatan pendapatan sebagai berikut :
a.
Pendapatan gaji (wages), dalambangkan dengan W, merupakan imbalan jasa bagi
pemilik faktor produksi tenaga kerja.
b.
Pendapatan bunga (interest), dilambangkkan dengan I, merupakan imbalan jasa
bagi pemilik faktor produksi modal.
c.
Pendapatan sewa (rent), dalambangkan dengan R, merupakan imbalan jasa bagi
pemilik faktor produksi alam.
d.
Pendapatan laba usaha (provit), dilambangkan dengan P, merupakan imbalan
jasa bagi pemilik faktor produksi skill (pengusaha).
Penggolongan pendapatan factor-faktor produksi
tidak selalu mengikuti penggolongan pendapatan factor-faktor produksi,
pendapatan nasional tidak ditentukan dengan mennghitung dan menjumlahkan seluruh
gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan yang diterima oleh seluruh faktor-faktor
produksi dalam satu tahun tertentu, karena dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan
di mana pendapatannya merupakan gabungan dari gaji atau upah, sewa, bunga dan keuntungan.
Penghitungan
pendapatan nasional dengan cara pendapatan menggolongkan pendaptan yang
diterima factor-faktor produksi sebagai berikut :
1.
Pendapatan
para pekerja, yaitu gaji dan upah.
2.
Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
3.
Pendapatan dari sewa.
4.
Bunga neto-yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi
bunga keatas pinjaman konsumsi dan bunga keatas pinjaman pemerintah.
5.
Keuntungan perusahaan.
Pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y
= YW + YI + YR + YP
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional.
YW = Pendapatan gaji / upah.
YI = Pendapatan bunga.
YR = Pendapatan sewa.
YP = Pendapatan dari laba usaha.
D.
Tujuan pendapatan nasional
1.
Mengetahui
kemajuan perekonomian suatu negara.
Dengan menghitung pendapatan nasional,
kita dapat mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara. Semakin tinggi nilai
pendapatan nasional, berarti semakin tinggi pula kemajuan perekonomian suatu
negara.
2.
Menganalisis
faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara.
Dengan menghitung pendapatan nasional,
kita dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan ekonomi suatu
negara. Misalnya, jika suatu saat pendapatan nasional menurun, melalui
penghitungan pendapatan nasional kita bisa menganalisis faktor-faktor apa yang
menyebabkan penurunan tersebut.
3.
Memperoleh
taksiran nilai barang dan jasa secara akurat.
Dengan menghitung pendapatan nasional (GNP
dan GDP) kita bisa mengetahui taksiran nilai barang dan jasa secara akurat.
4.
Membantu
membuat rencana pembangunan.
Dengan menghitung pendapatan nasional,
kita bisa mengetahui berbagai lapangan usaha yang menunjang perolehan
pendapatan nasional. Jadi, apabila ingin meningkatkan pendapatan nasional,
pemerintah harus merencanakan pembangunan lapangan-lapangan usaha tersebut.
E.
Faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
1.
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat adalah suatu daftar
yang dari keseluruhan barang dan jasa yang akan di beli oleh sektor-sektor
ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan dari agregat menunjukan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai
dengan tingkat harga.sedangkan penawaran agregat menunjukan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
2.
Konsumsi dan tabungan
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan atau penawaran pada
agregat , maka perubahan itu dapat menimbulkan perubahan pada tingkat harga ,
tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Sebaliknya dengan kenaikan pada permintaan agregat akan cendereung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan pendapatan nasional. Yang selanjutnya
akan mengurangi pengangguran . penerununan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikan harga ,
tetapi akan menurunkan pendapatan nasional dan akan menambah pengangguran . Konsumsi
adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam satu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu . sedangkan tabungan adalah bagaian
dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi .
3.
Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran untuk membeli barang , modal dan perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian
dan penghasilan yang tidak dibelanjakan namun di tabung dapat digunakan untuk
investasi .
Peningkatan investasi yang diikuti dengan
peningkatan kapasitas produksi serta jumlah produksi akan memperluas kesempatan
kerja , sehingga jumlah produksi barang dan jasa meningkat yang pada akhirnya
akan meningkatkan pendapatan nasional.
BAB III
PENUTUPAN
Simpulan
Pendapatan
Nasional adalah
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara. Selain itu, datanya untuk
membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan
datang. Digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di
masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan
pembangunan negara di masa mendatang.
Macam-macam Pendapatan Nasional meliputi : Produk
Domestik Bruto, Produk
Nasional Bruto, Produk
Nasional Neto, Net National Income (NNI),
Personal Income (PI), Disposible Income (DI).
Penghitungan Pendapatan Nasional dapat dilakukan dengan
menggunakan cara penghitungan Pendekatan Pengeluaran, Pendekatan Produksi dan Pendekatan Pendapatan.
Tujuan Pendapatan Nasional :
O
Mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara
O
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan ekonomi suatu
negara
O
Memperoleh taksiran nilai barang dan jasa secara akurat
O
Membantu membuat rencana pembangunan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional:
O
Permintaan dan penawaran agregat
O
Konsumsi dan tabungan
O
investasi
daftar pustakanya kok tidak ada yah..
BalasHapus