Selasa, 31 Mei 2016

Makalah : Pendapatan Nasional

PENDAPATAN NASIONAL
Karya : Desi Nurul, dkk

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
            Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara.
            Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.
            Makadari itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).

B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang makalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sehubungan dengan Pendapatan Nasional.
            Dalam makalah ini masalah yang akan di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.      Definisi Pendapatan Nasional.
2.      Macam-macam Pendapatan nasional.
3.      Penghitungan Pendapatan Nasional.
4.      Tujuan Penghitungan Pendapatan Nasional
5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional.
C.    Tujuan Penulisan
            Setiap makalah mempunyai tujuan yang dicapai. Tujuan dari makalah ini adalah
1.      Untuk mengetahui Definisi Pendapatan Nasional.
2.      Untuk mengetahui Macam-macam Pendapatan nasional.
3.      Untuk mengetahui bagai mana cara Penghitungan Pendapatan Nasional.
4.      Untuk mengetahui Tujuan Penghitungan Pendapatan Nasional
5.      Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Pendapatan Nasional
            Pendapatan Nasional Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).
            Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto.

B.     Macam-macam Pendapatan Nasional
1.      Produk Domestik Bruto
      Produk Domestik Bruto disebut juga dengan istilah Gross Domestic Product (GDP). Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu negara selama satu tahun, termasuk ini barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang ada di wilayah negara tersebut. Sementara itu, barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau warga negara tersebut yang berada di luar negeri tidak dihitung ke dalam Produk Domestik Bruto. Jadi, Produk Domestik Bruto hanya menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah suatu negara. Produk Domestik Bruto masih disebut bruto (kotor) karena belum dikurangi dengan penyusutan.

2.      Produk Nasional Bruto
      Produk Nasional Bruto disebut juga dengan istilah Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang berada di negara lain. Sedangkan barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di wilayah negara tersebut tidak dihitung ke dalam Produk Nasional Bruto.
      Jadi, jelas bahwa Produk Domestik Bruto (GDP) berbeda dengan Produk Nasional Bruto (GNP).

3.      Produk Nasional Neto
            Produk Nasional Neto disebut juga dengan istilah Net National Product (NNP). Produk Nasional Neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan (depresiasi).
NNP = GNP – Penyusutan

4.      Pendapatan nasional bersih, atau Net national income (NNI)
      Pendapatan nasional bersih, atau Net national income (NNI) adalah produk nasional bersih (NNp) dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pendapatan nasional bersih meliputi pendapatan rumah tangga, bisnis dan pemerintah. Pendapatan ini dihitung menurut balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
      Rumus dari pendapatan nasional bersih adalah:
                  NNI = C + I + G + (NX) + net foreign factor income - pajak tak langsung - penyusutan
      dimana:
                  C = Konsumsi
                  I = Investasi
                  G = Pengeluaran pemerintah
                  NX = ekspor dikurangi impor

5.      Pendapatan perseorangan (Personal Income)
      Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Pendapatan Perseorangan dapat diperoleh dengan cara mengurangi Pendapatan nasional dengan laba perusahaan yang ditahan (LBD)/retained earning (RE), asuransi social (AS)/social insurance (SI) kemudian ditambah dengan pendapatan bunga (PB)/interest income (II) dan pendapatan nonbalas jasa (PNB)/transfer payment (TP).
      Rumus:
      PP = PN  – LBD  – AS + PB + PNB atau PP = NI – RE  – SI  + II  + TP

6.      Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
      Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
      Disposable income dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
                  DI = PI – Pajak langsung
      Dimana:
                  DI = Disposable Income
                  PI = Personal Income
({NNI + transfer payment} – {laba ditahan + iuran asuransi + iuran  jaminan sosial + pajak perseorangan})

C.    Penghitungan Pendapatan Nasional
1.      Cara / Pendekatan Pengeluaran (Pendapatan Nasional Bruto/Gross National Produk)
      Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut, atau jumlah pengeluaran secara Nasional untuk membeli barang dan jasa dalam periode tertentu biasanya 1 tahun.
      Data yang didapat dari penghitungan pendapatan nasional dengan cara pegeluaran adalah:
a.       Untuk mengetahui baik buruknya masalah ekonomi pada tingkat pertumbuhan yang dicapai dan kemakmuran yang nikmati.
b.      Memberikan informasi data yang dibutuhkan dalam analisis makro ekonomi.
     Menghitung pendapat nasional dengan cara pengeluaran dapat dibedakan pada barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen :
1.      Konsumsi Rumah Tangga
Yaitu nilai pembelanjaan yang dilakukan rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu. Pendapatan yang diterima rumah tangga untuk membeli makanan,pakaian,membiayai jasa pengangkutan,bayar pendidikan anak,membayar sewa rumah,membeli kendaraan dan lain-lainnnya dalam memenuhi kebutuhannya.Tetapi tidak semua transaksi yang di lakukan rumah tangga sebagai konsumsi rumah tangga. Membeli rumah digolongkan sebagai investasi, membayar asuransi dan mengirim uang kepada orang tua tidak termasuk kedalam konsumsi rumah tangga karena bukan merupakan pembelanjaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Dilambangakan dengan C (consumption).
2.      Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah membeli barang terutama untuk masyarakat, untuk menyediakan fasilitas pendidikan,kesehatan,membayar gaji pegawai dan untuk memenuhi infrastruktur masyarakat.Pembelian pemerintah dapat digolongkan kedalam 2 golongan utama yaitu:
·         Konsumsi pemerintah ( membayar gaji guru sekolah, membeli alat tulis dan kertas dan membeli bensin untuk kendaraan pemerintah ).
·         Investasipemerintah( membangunjalan, sekolah, rumahsakit, irigasi, beasiswa, bantuan-batuan, dansubsiditidakdapatdigolongkansabagaipengeluaranpemerintahkarenaitubukanuntukmembelibarangdanjasa). DilambangkandenganG (government)
3.      Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta (Investasi)
Artinya pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa yang akan datang. Bentuk pengeluaran investasi adalah bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam kegatan memproduksi di waktu akan datang.Tiga jenis pembelanjaan investasi:
·         Pengeluaran ke atas barng modal dan peralatan produksi
·         Perubahan-perubahan dalam nilai investor pada akhir tahun
·         Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal. Dilambangkan dengan I (investment).
4.      Ekspor Neto
Pengeluaran luar negeri/kegiatan ekspor dan impor bersih, dilambangkan dengan (X-M) X adalah jumlah ekspor dan M adalah jumlah impor.
Secara sistematis perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat dirumuskan sebagai berikut :
           Y = C + I + G + ( X – M )
                       Keterangan:
                                   Y = Pendapatan Nasional
                                   C = Jumlah konsumsi masyarakat
                                   G = Jumlah pengeluaran pemerintah
                                   X = Jumlah ekspor
                                   M = Jumlah impor

2.      Cara / Pendekatan Produksi ( Gross Domestik Bruto )
      Nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan ini adalah menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian, agar tidak terjadi penghitungan ganda maka dalam metode produksi ini yang dihitung hanyalah nilai tambah  (added value) yang diciptakan.
      Sembilan sector produktif yang dapat dihitung untuk menghasilkan nilai GDB :
1.      Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
2.      Pertambangan dan penggalian.
3.      Industri pengolahan.
4.      Listrik, gas dan air bersih.
5.      Bangunan.
6.      Perdagang, hotel dan restoran.
7.      Pengangkutan dan komunikasi.
8.      Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
9.      Jasa-jasa.
            Pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
            Y = ∑ Pqn X Qin
                Y = (Pq1 X Q­­1 ) + (Pq2 X Q2 ) + (Pq3 X Q3 ) + . . . . . . . . . . . . . + (Pq9 X Q9 )
                        Keterangan :
                        Y = Pendapatan Nasional
                        Pqn = Harga produk dari sektor n
                        Q1, Q2, ………Q9 = Jumlah produk dari masing-masing sector.

3.      Cara / Pendekatan Pendapatan (National Income / Pendapatan Nasional )
      Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dapat dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat karena telah menyerahkan faktor produksi yang ia miliki.
      Unsur-unsur yang diperhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan sebagai berikut :
a.       Pendapatan gaji (wages), dalambangkan dengan W, merupakan imbalan jasa bagi pemilik faktor produksi tenaga kerja.
b.      Pendapatan bunga (interest), dilambangkkan dengan I, merupakan imbalan jasa bagi pemilik faktor produksi modal.
c.       Pendapatan sewa (rent), dalambangkan dengan R, merupakan imbalan jasa bagi pemilik faktor produksi alam.
d.      Pendapatan laba usaha (provit), dilambangkan dengan P, merupakan imbalan jasa bagi pemilik faktor produksi skill (pengusaha).
     Penggolongan pendapatan factor-faktor produksi tidak selalu mengikuti penggolongan pendapatan factor-faktor produksi, pendapatan nasional tidak ditentukan dengan mennghitung dan menjumlahkan seluruh gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan yang diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam satu tahun tertentu, karena dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan di mana pendapatannya merupakan gabungan dari gaji atau upah, sewa, bunga dan keuntungan.
     Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan menggolongkan pendaptan yang diterima factor-faktor produksi sebagai berikut :
                                                                  1.            Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah.
                                                                  2.            Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
                                                                  3.            Pendapatan dari sewa.
                                                                  4.            Bunga neto-yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga keatas pinjaman konsumsi dan bunga keatas pinjaman pemerintah.
                                                                  5.            Keuntungan perusahaan.
Pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut :
     Y = YW + YI + YR + YP
                 Keterangan :
                             Y = Pendapatan Nasional.
                             YW = Pendapatan gaji / upah.
                             YI = Pendapatan bunga.
                             YR = Pendapatan sewa.
                             YP = Pendapatan dari laba usaha.

D.    Tujuan pendapatan nasional
1.      Mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara.
      Dengan menghitung pendapatan nasional, kita dapat mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara. Semakin tinggi nilai pendapatan nasional, berarti semakin tinggi pula kemajuan perekonomian suatu negara.

2.      Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara.
      Dengan menghitung pendapatan nasional, kita dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara. Misalnya, jika suatu saat pendapatan nasional menurun, melalui penghitungan pendapatan nasional kita bisa menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan penurunan tersebut.

3.      Memperoleh taksiran nilai barang dan jasa secara akurat.
      Dengan menghitung pendapatan nasional (GNP dan GDP) kita bisa mengetahui taksiran nilai barang dan jasa secara akurat.

4.      Membantu membuat rencana pembangunan.
      Dengan menghitung pendapatan nasional, kita bisa mengetahui berbagai lapangan usaha yang menunjang perolehan pendapatan nasional. Jadi, apabila ingin meningkatkan pendapatan nasional, pemerintah harus merencanakan pembangunan lapangan-lapangan usaha tersebut.
E.     Faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
1.      Permintaan dan penawaran agregat
      Permintaan agregat adalah suatu daftar yang dari keseluruhan barang dan jasa yang akan di beli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan dari agregat menunjukan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.sedangkan penawaran agregat menunjukan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

2.      Konsumsi dan tabungan
      Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan atau penawaran pada agregat , maka perubahan itu dapat menimbulkan perubahan pada tingkat harga , tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya dengan kenaikan pada permintaan agregat akan cendereung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan pendapatan nasional. Yang selanjutnya akan mengurangi pengangguran . penerununan pada tingkat  penawaran agregat cenderung menaikan harga , tetapi akan menurunkan pendapatan nasional dan akan menambah pengangguran . Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam satu perekonomian dalam jangka waktu tertentu . sedangkan tabungan adalah bagaian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi .

3.      Investasi
      Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran untuk membeli barang , modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian dan penghasilan yang tidak dibelanjakan namun di tabung dapat digunakan untuk investasi .
      Peningkatan investasi yang diikuti dengan peningkatan kapasitas produksi serta jumlah produksi akan memperluas kesempatan kerja , sehingga jumlah produksi barang dan jasa meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan nasional.

BAB III
PENUTUPAN

Simpulan
Pendapatan Nasional adalah Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara. Selain itu, datanya untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang.
Macam-macam Pendapatan Nasional meliputi : Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, Produk Nasional Neto, Net National Income (NNI), Personal Income (PI), Disposible Income (DI).
Penghitungan Pendapatan Nasional dapat dilakukan dengan menggunakan cara penghitungan Pendekatan Pengeluaran, Pendekatan Produksi dan Pendekatan Pendapatan.

Tujuan Pendapatan Nasional :
O     Mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara
O     Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara
O     Memperoleh taksiran nilai barang dan jasa secara akurat
O     Membantu membuat rencana pembangunan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional:
O     Permintaan dan penawaran agregat
O     Konsumsi dan tabungan
O     investasi


1 komentar: