ORGANISASI
karya; Depon, Eneng, Chae, Erni, Dilla, Ajeung, Anin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dinamis,
ketidak terbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal
ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi,
sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama
berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi
merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik,
maka pemakalah akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat
organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kitaemua.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian organisasi ?
2.
Bagaimana
teori organisasi ?
3.
Apakah
asas-asas organisasi ?
4.
Apakaha
fungsi organisasi ?
5.
Apa saja
tipe organisasi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Agar
mengetahui pengertian organisas.
2.
Agar
mengetahui teori organisasi.
3.
Agar mengetahui
asas-asas organisasi.
4.
Agar
mengetahui fungsi organisasi.
5.
Agar
mengetahui tipe organisasi.
1.4 Manfaat Penulisan
mahasiswa
mampu dan mengerti serta dapat menjelaskan pengertian organisasi, teori
organisasi, asas-asas organisasi, fungsi organisasi serta tipe-tipe yang terdapat dalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Organisasi
Organisasi
berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota badan.
Organisasi ialah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Jadi, dalam setiap organisasi terkandung tiga
unsur, yaitu (1) kerja sama, (2) dua orang atau lebih, dan (3) tujuan yang
hendak dicapai. dalam literatur banyak dikemukakan pengertian organisasi.
Webster mendefinisikan organisasi sebagai suatu struktur eksekutif dari bisnis.
Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai
tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Organisasi juga
diartikan sebagai suatu keseluruhan termasuk di dalamnya fasilitas, materil dan
orang dengan perilakunya, yang diatur menutrut posisi berdasarkan tugas
pekerjaan. Berikut beberapa pengertian organisasi menurut para ahli :
1. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk
kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu
kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu
kepemimpinan.
3. Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi
adalah suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap peserta
mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau
tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4. Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di koordinasikan
secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai
melalui individu secara terpisah.
2.2 Teori Organisasi
Teori
Organisasi terbagi menjadi beberapa jenis teori berikut jenis-jenis teori
organisasi.
1.
Teori Organisasi Klasik
Konsep-konsep
tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep
ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory ) atau
kadang-kadang disebut dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam
tiga aliran yaitu : birokrasi , teori administrasi, dan manajemen alamiah.
Birokrasi
dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen
ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori
administrasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran manajemen
ilmiah member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau
elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik
mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuassan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor
lain yang terjadi bila orang bekerjasama.
2.
Teori Organisasi Neoklasik
Teori
Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah,
menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik
didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama.
Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur,
tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan
sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek social dalam
pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
3.
Teori Organisasi Modern
Aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dam manajemen adalah teori modern
atau disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua
unsure sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi
bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang
stabil tetapi organisasi adalah suatusistem terbuka yang harus menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
4.
Teori Sistem Umum
Teori
system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk
menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori
system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal
dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai
titik awal.
Konsep
system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern.
Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara
memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
2.3 Asas-asas
Organisasi
Organisasi
yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan
pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah sebagai berikut :
1.
Azas Tujuan
Organisasi (Principle of organizational objectives)
Tujuan
organisasi harus jelas dan rasional; apakah bertujuan untuk mendapatkan laba
ataukah untuk memberikan pelayanan. Hal ini merupakan bagian penting dalam
menentukan struktur organisasi.
2.
Asas
Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective)
Suatu
organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan
dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan
tersebut.organisasi akan kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan.
3.
Azas Kesatuan Perintah (Principle of unity
of command)
Setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan
pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, namun seorang atasan dapat
memerintah beberapa orang bawahan.
4.
Asas Rentang
Kendali (Principel of the span of management)
Seorang manajer hanya dapat memimpin
secara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah
bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan.
5.
Asas
Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)
Hendaknya pendelegasian wewenang
dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif sehingga
seorang manajer mengetahui wewenangnya.
6.
Azas
Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of parity of authority
and responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul harus
sama besarnya, hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta
pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri ataupun
sebaliknya.
7.
Azas
Tanggung Jawab (Principle of responsibility)
Pertanggungjawaban dari bawahan
terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line authority) dan
pelimpahan wewenang. Dengan kata lain, seseorang hanya akan bertanggung jawab
kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.
8.
Azas
Pembagian Kerja (Principle of departmentation)
Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan
atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan
atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
9.
Azas
Penempatan Personalia (Principle of personnel placement).
Penempatan orang-orang pada setiap
jabatan harus didasarkan atas kecapakan, keahlian dan keterampilannya (the
right man, in the right job) : mismanagement penempatan harus dihindarkan.
Efektivitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan karyawan yang tepat.
Untuk itu harus dilakukan seleksi yang objektif dan berpedoman atas job
specification dari jabatan yang akan diisinya.
10.
Azas Jenjang Berangkai (Principle of scalar
chain)
Saluran perintah atau wewenang dari
atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertical yang jelas dan tidak
terputus-putus serta menempuh jarak terpendek., jelas dan menempuh jarak
terpendeknya. Hal ini penting, karena dasar organisaasi yang fundamental adalah
rangkaian wewenang dari atas ke bawah.
11.
Azas
efisiensi (Principle of efficiency)
Suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang
minimal.
12.
Azas
Kesinambungan (Principle of continuity)
Organisasi harus mengusahakan
cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
13.
Azas
Koordinasi (Principle of coordination)
Merupakan rangkaian dari asas-asas
organisasi lainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan
segala tindakan, supaya terarah pada sasaran yang ingin dicapai.
2.4 Fungsi
Organisasi
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada
4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen
organisasi, yakni:
1.
Mengatasi
terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai
tujuannya.
2. Mencari tujuan secara lebih efektif dan
efisien karena dikerjakan secara bersama.
3. Wadah memanfaatkan sumber daya dan
teknologi bersama-sama.
4. Wadah mengembangkan potensi dan
spesialisasi yang di miliki seseorang (prestasi).
5. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian
kerja.
6. Wadah mengelola lingkungan bersama-sama.
7. Wadah menggunakan kekuasaan dan
pengawasan.
8. Wadah mendapatkan penghargaan .
9. Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang
semakin banyak dan kompleks.
10. Wadah menambah pergaulan.
11.
Wadah
memanfaatkan waktu luang.
Ada empat fungsi organisasi yang sangat perlu
diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni
1.
Planning
(perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam
organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola
organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan,
teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti:
a. Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan
rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan
dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
b.
Rapat Anggaran, untuk
menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja
organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau
proposal kegiatan. \
2.
Organizin
(pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu
diperhatikan & diwujudkan adalah :
a.
Struktur Organisasi yang
mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara
organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
b. Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas
masing-masing bagian.
c. Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat
Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
d.
Penataan dan Pendataan
Arsip & Inventaris. Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik
administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan,
proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi
yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3.
Accounting
(pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus
dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus
kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya
adalah :
a. Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan)
b. Laporan Pertanggung Jawaban(LPJ) Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi
yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas
organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran
2.5
Tipe-Tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur.
Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal
yang sempurna.
1.
Organisasi formal
Organisasi Formal adalah organisasi
dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya sesuai dengan ketentuan resmi
dan memiliki peraturan yang jelas. Atau juga kumpulan dari dua orang atau lebih
yang mengingatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional. Memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan
baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2.
Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah
organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan atas
dasar hubungan pribadi dengan struktur informal atau tidak secara resmi. Keanggotaan
pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun
tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang
menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan
bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh
organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan
didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan
BAB III
SIMPULAN
Organisasi
berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota badan.
Organisasi ialah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Teori Organisasi terbagi menjadi beberapa jenis
teori diantaranya yaitu Teori Organisasi Klasik, Teori Organisasi Neoklasik,
Teori Organisasi Modern, dan Teori Sistem Umum.
Organisasi yang
baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan pada
asas, beberapa azas dalam organisasi adalah Azas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives), Asas Kesatuan Tujuan (Principle
of unity of objective), Azas
Kesatuan Perintah (Principle of unity of command), Asas Rentang Kendali (Principel
of the span of management), Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority),
Azas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung
Jawab (Principle of parity of authority and responsibility), Azas
Tanggung Jawab (Principle of responsibility), Azas Pembagian Kerja (Principle of departmentation),
Azas Penempatan Personalia (Principle
of personnel placement), Azas Jenjang Berangkai (Principle of scalar
chain), Azas efisiensi (Principle
of efficiency), Azas
Kesinambungan (Principle of continuity), Azas Koordinasi (Principle of coordination.
Ada empat fungsi organisasi yang sangat perlu
diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni Planning
(perencanaan), Organizin (pengaturan), Accounting (pelaporan) dan Controling (pengawasan). Secara garis
besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan
organisasi informal.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2008. Pengantar
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Usman, Husaini. 2013. Manajemen:
Teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Swasta, Basu. 1998. Pengantar
Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar