Selasa, 31 Mei 2016

Makalah : Organisasi

ORGANISASI
karya; Depon, Eneng, Chae, Erni, Dilla, Ajeung, Anin

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidak terbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik, maka pemakalah akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kitaemua.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian organisasi ?
2.      Bagaimana teori organisasi ?
3.      Apakah asas-asas organisasi ?
4.      Apakaha fungsi organisasi ?
5.      Apa saja tipe organisasi ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Agar mengetahui pengertian organisas.
2.      Agar mengetahui teori organisasi.
3.      Agar mengetahui asas-asas organisasi.
4.      Agar mengetahui fungsi organisasi.
5.      Agar mengetahui tipe organisasi.

1.4  Manfaat Penulisan
mahasiswa mampu dan mengerti serta dapat menjelaskan pengertian organisasi, teori organisasi, asas-asas organisasi, fungsi organisasi serta tipe-tipe yang terdapat dalam organisasi.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota badan. Organisasi ialah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi, dalam setiap organisasi terkandung tiga unsur, yaitu (1) kerja sama, (2) dua orang atau lebih, dan (3) tujuan yang hendak dicapai. dalam literatur banyak dikemukakan pengertian organisasi. Webster mendefinisikan organisasi sebagai suatu struktur eksekutif dari bisnis. Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Organisasi juga diartikan sebagai suatu keseluruhan termasuk di dalamnya fasilitas, materil dan orang dengan perilakunya, yang diatur menutrut posisi berdasarkan tugas pekerjaan. Berikut beberapa pengertian organisasi menurut para ahli :  
1.      James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2.      Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.
3.      Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4.      Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi  adalah kesatuan sosial yang di koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.

2.2 Teori Organisasi
Teori Organisasi terbagi menjadi beberapa jenis teori berikut jenis-jenis teori organisasi.
1.      Teori Organisasi Klasik
Konsep-konsep  tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik  (classical theory ) atau kadang-kadang disebut dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : birokrasi , teori administrasi, dan manajemen alamiah.
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori administrasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran manajemen ilmiah member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuassan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi bila orang bekerjasama.
2.      Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
3.      Teori Organisasi Modern
Aliran besar  ketiga dalam teori organisasi dam manajemen adalah teori modern atau disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatusistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
4.      Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titik awal.
Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
2.3 Asas-asas Organisasi
Organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah sebagai berikut : 
1.      Azas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives)
Tujuan organisasi harus jelas dan rasional; apakah bertujuan untuk mendapatkan laba ataukah untuk memberikan pelayanan. Hal ini merupakan bagian penting dalam menentukan struktur organisasi.
2.      Asas Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective)
Suatu organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.organisasi akan kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan. 

3.       Azas Kesatuan Perintah (Principle of unity of command)
Setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, namun seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan. 

4.      Asas Rentang Kendali (Principel of the span of management)
Seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan. 

5.      Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)
Hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif sehingga seorang manajer mengetahui wewenangnya. 
6.      Azas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of parity of authority and responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri ataupun sebaliknya.
7.      Azas Tanggung Jawab (Principle of responsibility)
Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang. Dengan kata lain, seseorang hanya akan bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut. 
8.      Azas Pembagian Kerja (Principle of departmentation)
Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut. 
9.      Azas Penempatan Personalia (Principle of personnel placement). 
Penempatan orang-orang pada setiap jabatan harus didasarkan atas kecapakan, keahlian dan keterampilannya (the right man, in the right job) : mismanagement penempatan harus dihindarkan. Efektivitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan karyawan yang tepat. Untuk itu harus dilakukan seleksi yang objektif dan berpedoman atas job specification dari jabatan yang akan diisinya. 
10.   Azas Jenjang Berangkai (Principle of scalar chain)
Saluran perintah atau wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertical yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak terpendek., jelas dan menempuh jarak terpendeknya. Hal ini penting, karena dasar organisaasi yang fundamental adalah rangkaian wewenang dari atas ke bawah. 
11.  Azas efisiensi (Principle of efficiency)
Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
12.  Azas Kesinambungan (Principle of continuity)
Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya. 
13.  Azas Koordinasi (Principle of coordination)
Merupakan rangkaian dari asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah pada sasaran yang ingin dicapai.

2.4 Fungsi Organisasi
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni: 

1.      Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuannya.
2.      Mencari tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan secara bersama.
3.      Wadah memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama.
4.      Wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang di miliki seseorang (prestasi).
5.      Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
6.      Wadah mengelola lingkungan bersama-sama.
7.      Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan.
8.      Wadah mendapatkan penghargaan .
9.      Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.
10.  Wadah menambah pergaulan.
11.  Wadah memanfaatkan waktu luang.
Ada empat fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni
1.      Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti:
a.       Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
b.      Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.  \

2.      Organizin (pengaturan) 
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
a.       Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
b.      Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
c.       Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
d.      Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris. Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3.      Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
a.       Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan)
b.      Laporan Pertanggung Jawaban(LPJ) Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran

2.5    Tipe-Tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

1.      Organisasi formal 
Organisasi Formal adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya sesuai dengan ketentuan resmi dan memiliki peraturan yang jelas. Atau juga kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengingatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

2.      Organisasi Informal 
Organisasi Informal adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur informal atau tidak secara resmi. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan

BAB III
SIMPULAN
Organisasi berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota badan. Organisasi ialah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Teori Organisasi terbagi menjadi beberapa jenis teori diantaranya yaitu Teori Organisasi Klasik, Teori Organisasi Neoklasik, Teori Organisasi Modern, dan Teori Sistem Umum.
Organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah Azas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives), Asas Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective),  Azas Kesatuan Perintah (Principle of unity of command), Asas Rentang Kendali (Principel of the span of management), Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority), Azas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of parity of authority and responsibility), Azas Tanggung Jawab (Principle of responsibility), Azas Pembagian Kerja (Principle of departmentation), Azas Penempatan Personalia (Principle of personnel placement), Azas Jenjang Berangkai (Principle of scalar chain), Azas efisiensi (Principle of efficiency), Azas Kesinambungan (Principle of continuity), Azas Koordinasi (Principle of coordination.
Ada empat fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni Planning (perencanaan), Organizin (pengaturan), Accounting (pelaporan) dan Controling (pengawasan). Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2008. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Usman, Husaini. 2013. Manajemen: Teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Swasta, Basu. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty




Tidak ada komentar:

Posting Komentar