Selasa, 31 Mei 2016

Data : Pengertian, Jenis, Sumber

A.    Pengertian, Jenis dan Sumber Data
a. Pengertian Data
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatau pengamatan, dapat berupa angka lambang, atau sifat. Menurut Wbster’s New World Dictionary, data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.[1]
Jika kita mendapatkan data yang tidak baik, sebaik apapun cara pengolahan data  yang kita lakukan, hasilnya tau kesimpulan yang didapat dari data tersebut tetap tidak baik. Semisal ungkapan”gerbage in, gerbage out”, artinya jika yang masuk sampah maka yang keluar juga sampah. Jadi syarat utama   agar analisis data secara statistik  menghasilkan informasi atau kesimpulan yang baik, adalah data yang diolah haruslah baik.
Apa itu data yang baik? Data yang baik adalah data yang sifatnya representatif (mewakili), obyektif (sesuai dengan apa yang ada atau yang terjadi), relevan ( ada hubungannya dengan persoalan  yang sedang dihadapi atau dipecahkan), mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau “standard error” (kesalahan baku) yang kecil.
b. Jenis –Jenis  Data
Dalam buku Delta Data dapat dibagi menjadi banyak golongan atau jenis, bergantung pada sudut pandang kita melihatnya.[2]
1.    Data kuantitatif dan data kualitatif
·      Data kuantitatif
Data yang berbentuk angka atau bilangan, misalnya luas tanah, jumlah pendudukl dan sebagainya. Untuk jenis data ini dapat dilakukan perhitungan-perhitungan atau operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya. Data kuantitatif nilainya bisa berubah-ubah sehingga disebut variabel. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi:
a)      Data Interval : Ukuran data mempunya interval atau jarak, misalnya berat badan antara 50-60 kg.
b)      Data Rasio : Data berupa angka dalam arti yang sebenarnya, sehingga mempunya nilai nol.
·      Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk angka atau bilangan, misalnya kepuasan pelanggan (sangat puas, puas, kurang puas dan sebagainya), sehingga kita tidak dapat melakukan operasi matematika terhadapnya. Jenis data ini disebut atribut. Data Kualitatif dapat dibagi menjdi :
a)        Data Nominal
Ukuran data nominal adalah kategori, misalnya jenis kelamin, laki-laki atau wanita, tempat tinggal dan sebagainya. Dilihat dari tingkat pengukuran data, data nominal mempunyai tingkatan yang paling rendah dari jenis data yang lainnya. Hal tersebut karena walaupun dalam prakteknya data ini bisa diangka-kan, tapiterhadapnya tidak bisa dilakukan operasi matematika.
b)        Data Ordinal
Data  Ordinal hampir sama dengan data Nominal, hanya saja  data ordinal mempunyai tingkatan data atau urutan kelas, ada yang  lebih tinggi ada yang  lebih rendah.
2.    Data Internal dan Eksternal
·         Data Internal
Data yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan sendiri. Data jenis ini biasanya berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data keuangan perusahaan.
·         Data Eksternal
Data yang berasal bukan dari dalam dengan organisasi atau perusahaan sendiri. Data ini sering tidak berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data tentang jumlah kendaraan di Jakarta.
3.    Data Primer dan Data Sekunder.
·         Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan, diolah serta diterbitkan sendiri oleh organisasi yang menggunakannya. Contoh jenis data ini adalah data kependudukan yang dibuat oleh Biro Pusat Statistik.
·         Data Sekunder
Data yang tidak dibuat atau diterbitkan oleh penggunanya, orang bisa mendapatkan data sekunder dari harian, majalah, buletin dan media masa lainnya yang mengutip data dari sumber-sumber lain yang menerbitkannya (misalnya data dikutip dari Departmen-Departemen).
Berdasarkan sumber lain[3] data dapat dikelompokkan antara lain,  sifat, sumber, cara memperoleh dan waktu pengumpulan.
·         Data menurut sifatnya dibedakan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka (nonnumeris). Dan data kuantitatif  yang memuat angka.
·         Data menurut sumbernya, data menurut sumbernya mengacu kepada sumber perolehan data, yaitu eksternal dan internal. Data internal adalah data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu oganisasi  atau kelompok. Data eksternal adalah data yang bersumber dari luar suatu organisasi atau kelompok.
·         Data menurut cara memperolehnya, data dapat dibedakan antara data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang  dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.
·         Data menurut waktu pengumpulannya. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan sebagai data cross section dan data berkala (times series). Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut. Data berkala adalah  data yang dikumpulan dari waktu ke waktu.
Selain jenis data diatas ada juga yang disebut dengan data Kontinue dan Data Diskrit[4]. Data Kontinu adalah Data yang tidak mempunyai jeda atau celah alami, seperti tinggi atau kecepatan. Data diskrit,  data yang dapat mengambil nilai apa saja dalam suatu interval. Data diskrit juga adalah data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan (angka utuh).
c. Sumber  Data
Data diperoleh  dari sumber internal (internal data) dan sumber eksternal (external data). Data internal adalah data yang didapat oleh organisasi itu sendiri untuk keperluan sehari-hari. Organisasi yang dimaksud dapat berupa instansi pemerintah maupun swasta, misalnya departemen-departemen, biro pusat statistik, BAPPENAS, BUMN, perusahaan-perusahaan swasta dan sebagainya. Sedangkan data external adalah data yang didapat dari luar organisasi yang bersangkutan, biasanya menggambarkan keadaan diluar organisasi tersebut. Contoh  data jenis ini misalnya data pendapatan nasional, penduduk, harga-harga bahan pokok yang dikumpulkan oleh biro pusat statistik, data keuangan negara yang dikumpulkan oleh departemen keuangan, data perbankan dari Bank Indonesia dan sebagainya termasuk data yang dikumpulkan oleh badan-badan internasional seperti UNESCO, IMF, FAO, dan lain-lain.
B.  Pengumpulan Data
a. Definisi Populasi atau Sensus.
Populasi  (universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian). Objek atau nilai disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, hasil produksi, rumah tangga, dan tanah pertanian.[5] Jadi populasi adalah keseluruhan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Sedangkan Sensus adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang sebenarnya (true value), atau sering disebut parameter[6]. Misalnya, hasil sensus penduduk tahun 1980 memberikan data sebenarnya mengenai penduduk Indonesia ( jumlahnya menurut umur, menurut jenis kelamin, menurut lapangan kerja, menurut agama dan pendidikan). Perlu diperhatikan disini cara sensus mahal biayanya serta memerlukan banyak tenaga dan waktu. Sebetulnya cara ini tidak efisien. Oleh karena itu, menurut rekomendasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) kepada para negara anggota, sensus penduduk cukup sekali dilakukan dalam 10 tahun (Indonesia menyelenggarakan sensus penduudk pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000), sedangkan sensus industri dan pertanian masing-masing cukup sekali dalam 5 tahun.
b. Cara Pengambilan Data Populasi
1)      Mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau di laboratorium terhadap objek penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian dianalisis.
2)      Mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruhnya, dari sekumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan olehbadan atau orang lain.
3)      Mengadakan angket; yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pernyataan yang telah disiapkan atau disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat
c. Sifat dan Manfaat Populasi
Maka adapun Sifat Populasi Arikunto, mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian”. Kaitannya dengan batasan tersebut populasi dibedakan menjadi dua yaitu, populasi terhingga dan populasi tidak terhingga. Populasi terhingga yaitu, populasi yang memiliki kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Sedangkan populasi tak  terhingga yaitu, populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.[7]
Margono, mengemukakan bahwa suatu populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan kedalam sifat berikut ini: Populasi yang bersifat homogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dakter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah hasilnya akan sama saja. Populasi yang bersifat heterogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya.[8]
Maka dengan adanya populasi munculah seorang peneliti, karena populasi merupakan objek penelitian secera umum berarti menandakan bahwa adanya suatu bahan yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Itu artinya populasi telah menjadi alasan adanya suatu penelitian.
d. Definisi Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dimana yang diselidiki  adalah  elemen sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimate value). Jadi jika dari 1000 perusahaan hanya akan diselidiki 100 saja, maka hasil penyelidikannya merupakan suatu perkiraan.
Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi kita.sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian.[9] Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Maka dari itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili
e. Jenis atau Macam-Macam Sampling
Adapun Jenis atau Macam dari Sampling ini adalah :
1.      Sampling Sistematis adalah suatu strategi pemilihan anggota sampel yang hanya dapat diperbolehkan melalui peluang dan sistem untuk menentukan keanggotaan dalam sampel. Teknik ini juga bisa dikatakan sebagai teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang didasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
2.      Sampling Kuota, adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Dalam pengambian sampel kuota, kita mengidentifikasikan kumpulan karakteristik penting dari populasi dan kemudian memilih sampel yang diinginkan secara non-acak. Hal ini diasumsikan bahwa sampel-sampel tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang ditetapkan.
3.      Sampling Aksidental, merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
4.      Purposive Sampling, merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi. Sampel purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang benar-benar terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. Misalnya orang yang mempunyai tingkat pendidikan tertentu, jabatan tertentu, mempunyai usia tertentu yang pernah aktif dalam kegiatan masyarakat tertentu.
5.      Sampling Jenuh, adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
6.      Snowball Sampling, adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula  kecil kemuian terus membesar ibarat bola salju. Dalam sampling ini penelti mulai dengan kelompok kecil yang diminta untuk menunjuk kawan masing-masing. Kemudian kawan-kawan itu diminta menunjuk kawan masing-masing, dan begitu seterusnya sehingga kelompok itu menjadi semakin bertambag besar. Samping ini dipilih bila peneliti ingin menyelidiki hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab, atau menyelidiki cara-cara informasi tersebar dikalangan tertentu.
7.    Sampling acak atau random sampling (probability sampling), adalah teknik pengambilan sampel secara acak dimana peluang setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel diketahui besarnya dan tidak nol atau dengan kata lain semua anggota populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih menjadi anggota sampel. Sampling acak terdiri dari : Sampling acak sederhan (simple random sampling atau SRS), adalah teknik yang paling simpel, yaitu teknik sampling dimana setiap anggota populasinya mempunyai kesempatan atau peluang yang samaa untuk terpilih menjadi anggota sampel dan dilakukan secara acak. Sampling acak distratifikasi (stratified random sampling), Yaitu teknik pengambilan sampel dengan membagi-bagi populasi yang sifatnya heterogen ke dalam lapisan-lapisan (strata) yang homogen dan dari tiap lapisan diambil sampel  secara acak. Sampling sistematik, Yaitu suatu metode pengambilan sampel, di mana hanya unsur pertama saja .
8.      Sampling tidak acak (nonprobability sampling), adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih sedemikian rupa sehingga tidak mewakili seluruh populasi dengan baik atau dengan kata lain tidak semua anggota populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih.
C. Penyajian Data
Pada laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam prosses pengumpulan data merupakan data yang berserakan, tidak beraturan dan sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah dibaca maka dilakukan penyajian data atau penyusunan data. Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.
a. Penyajian Data dalam Bentuk Daftar
Tabel atau Daftar merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori (misalnya: jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan dalam pembuatan analisis data. Penyajian data dalam bentuk tabel  atau daftar bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
1.      Tabel Baris Kolom
Sebagaimana namanya, tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
2.      Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menyusun distribusi datanya dalam frekuensi. Tabel ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal tabel yang digunakan untuk menyusun distribusi data dalam frekuensi dengan distribusi yang bersifat tunggal. Dan Tabel Distribusi Frekuensi  Bergolong, Tabel distribusi  frekuensi bergolong adalah tabel yang digunakan untuk menyajikan data dalam frekuensi dengan distribusi data bergolong. Penggolongan distribusi data dilakukan untuk makin memudahkan memahami data. Tabel Kontingensi ( Tabel Faktorial )Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor (variabel) atau lebih dalam satu perpaduan baris dan kolom.
b. Penyajian Data dalam Bentuk Gambar
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data kuantitatif (numerik) yang terkumpul  juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak disajikan berupa data nominal, maka penyajian data menggunakan grafik batang, gambar, garis, atau lingkaran. Sedangkan jika data bersifat kontinum maka penyajian data biasanya menggunakan grafik histogram, poligon, atau kurva.
Grafik Batang, merupakan grafik yang menggambarkan data menggunakan batang. Batang menunjukkan data dan ketinggiannya menunjukkan frekuensinya.
Grafik Gambar (Pictogram), adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini dilakukan supaya gambar yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam bidang koordinat XY dinyatakan dalam gambar – gambar dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik. Misalnya: (fiktif) untuk menyatakan jumlah buku di perpustakaan pada tahun – tahun tertentu, dapat digambarkan berupa gambar buku (secara sederhana) tiap gambar mewakili suatu jumlah tertentu.
Grafik Garis, adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis, biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Grafik  Lingkaran, Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan grafik lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
Grafik Kurva, Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis poligon. Gambar poligon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar poligon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
Grafik Poligon, Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai tengah dari setiap interval kelas. Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan data dengan menghubungkan titik – titik tengah batang histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi histogram.
Grafik Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu dengan yang lainnya tanpa ruang antara.
c. Macam-Macam Diagram
1.      Diagram Garis
Diagram garis adalah penyajian data statistik dengan memakai garis yang melakukan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X menunjukkan waktu pengamatan dan sumbu Y menunjukkan nilai-nilai data pengamatan untuk waktu tertentu. Gabungan waktu dan pengamatan membentuk titik XY.
2.      Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan memakai gambar yang berbentuk lingkaran. Lingkaran tersebut dibagi dalam beberapa bagian yang menyatakan nilai dengan bentuk persen.
3.      Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram yang menunjukkan bilangan atau kuantitas yang dinyatakan dalam bentuk persegi panjang atau persegi. Pada umumnya diagram batang menggambarkan perkembangan nilai-nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan batang-batang tegak, mendatar, dan sama lebar dengan batang-batang terpusah.
4.      Diagram Batang Daun
Diagram batang daun adalah diagram sebagai contoh penyebaran data yang datanya diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke terbesar. Diagram terbagi atas dua yaitu diagram batang dan daun. Diagram batang daun memuat angkat puluhan serta bagian daun memuat angka satuan. 
5.      Diagram Kotak Garis
Diagram kotak garis adalah data statistik yang dipakai untuk menampilkan diagram kotak garis yaitu statistik lima serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar). Q1, Q2, Q3.
6.      Diagram Gambar
Diagram gambar atau piktogram adalah diagram dimana datanya disajikan dalam bentuk gambar atau lukisan untuk mewakili benda yang menampilkan banyak benda sesungguhnya.

Daftar Pustaka

Brown, M. J. (2008). Junior High School Math Study Dictionary. Yogyakarta: Andi.
Burhanuddin, A. (2013, 9 24). populasi dan sampel. Dipetik 2 23, 2016, dari afidburhanuddin: https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24populasi-dan-sampel-4/
Harianti, A. (2012). Statistik II. Yogyakarta: Andi.
Kuswandi dan Mutiara, E. (2004). Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rahman, S. (2012, 3). Dipetik 2 25, 2016, dari Berbagi Ilmu: syakir-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/03/statistika-penyajian-data-dalam-bentuk.html?m=1 250216
Supranto, J. (2000). Statistik : Teori dan Aplikasi . Jakarta: Erlangga.
Wafa, A. H. (2012, 11). Pengertian Mengenai Data Diskrit dan Data Kontinu. Dipetik 2 23, 2016, dari Daily Wafa: dailywafa.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-mengenai-data-diskrit-data.html?m=1



[1] J. Supranto, 2000,  Statistik : Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta, hlm. 2
[2]Kuswandi dan Erna M., 2004, DELTA Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, hlm.170-171

[3]J. Supranto, 2000,  Statistik : Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta, hlm. 10
[4] Michael J. Brown, 2008,  Junior High School Math Study Dictionary, Grafindo IKAPI, Jakarta hlm. 75
[5] Asni Harianti, 2012,  Statistika II,  Andi, Yogyakarta hlm. 13
[6] J. Supranto, 2000,  Statistik : Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta, hlm. 22
[7]Afid B., 2013, Makalah, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/populasi-dan-sampel-4/ diakses Senin, 23 Februari 2016 jam 06.28

[8] Afid Burhanuddin, 2013, Makalah, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24populasi-dan-sampel-4/ diakses senin, 23 Februari 2016 jam 06.28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar