a. Pengertian Data
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatau
pengamatan, dapat berupa angka lambang, atau sifat. Menurut
Wbster’s New World Dictionary, data berarti sesuatu yang diketahui atau
dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau persoalan.[1]
Jika kita mendapatkan data yang tidak baik, sebaik apapun cara
pengolahan data yang kita lakukan,
hasilnya tau kesimpulan yang didapat dari data tersebut tetap tidak baik.
Semisal ungkapan”gerbage in, gerbage out”, artinya jika yang masuk sampah maka
yang keluar juga sampah. Jadi syarat utama
agar analisis data secara statistik
menghasilkan informasi atau kesimpulan yang baik, adalah data yang
diolah haruslah baik.
Apa itu data yang baik? Data yang baik adalah data yang sifatnya
representatif (mewakili), obyektif (sesuai dengan apa yang ada atau yang
terjadi), relevan ( ada hubungannya dengan persoalan yang sedang dihadapi atau dipecahkan),
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau “standard error” (kesalahan baku)
yang kecil.
b. Jenis –Jenis Data
Dalam buku Delta Data dapat dibagi menjadi banyak golongan atau jenis, bergantung
pada sudut pandang kita melihatnya.[2]
1.
Data kuantitatif dan data kualitatif
· Data
kuantitatif
Data yang berbentuk angka atau bilangan, misalnya luas tanah,
jumlah pendudukl dan sebagainya. Untuk jenis data ini dapat dilakukan
perhitungan-perhitungan atau operasi matematika, seperti penambahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya. Data kuantitatif nilainya
bisa berubah-ubah sehingga disebut variabel. Data
kuantitatif dapat dibagi menjadi:
a)
Data Interval : Ukuran
data mempunya interval atau jarak, misalnya berat badan antara 50-60 kg.
b)
Data Rasio : Data
berupa angka dalam arti yang sebenarnya, sehingga mempunya nilai nol.
· Data Kualitatif
Data kualitatif
adalah data yang bukan berbentuk angka atau bilangan, misalnya kepuasan
pelanggan (sangat puas, puas, kurang puas dan sebagainya), sehingga kita tidak
dapat melakukan operasi matematika terhadapnya. Jenis data ini disebut atribut. Data
Kualitatif dapat dibagi menjdi :
a)
Data Nominal
Ukuran data nominal adalah kategori, misalnya jenis kelamin,
laki-laki atau wanita, tempat tinggal dan sebagainya. Dilihat dari tingkat
pengukuran data, data nominal mempunyai tingkatan yang paling rendah dari jenis
data yang lainnya. Hal tersebut karena walaupun dalam prakteknya data ini bisa
diangka-kan, tapiterhadapnya tidak bisa dilakukan operasi matematika.
b)
Data Ordinal
Data Ordinal hampir sama
dengan data Nominal, hanya saja data
ordinal mempunyai tingkatan data atau urutan kelas, ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah.
2.
Data Internal dan Eksternal
·
Data Internal
Data
yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan sendiri. Data jenis ini
biasanya berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data keuangan perusahaan.
·
Data Eksternal
Data
yang berasal bukan dari dalam dengan organisasi atau perusahaan sendiri. Data
ini sering tidak berkaitan langsung dengan organisasi
sendiri, misalnya data tentang jumlah kendaraan di Jakarta.
3.
Data Primer dan Data Sekunder.
·
Data Primer
Data
Primer adalah data yang dikumpulkan, diolah serta diterbitkan sendiri oleh
organisasi yang menggunakannya. Contoh jenis data ini adalah data kependudukan
yang dibuat oleh Biro Pusat Statistik.
·
Data Sekunder
Data yang tidak dibuat atau diterbitkan oleh penggunanya, orang
bisa mendapatkan data sekunder dari harian, majalah, buletin dan media masa
lainnya yang mengutip data dari sumber-sumber lain yang menerbitkannya
(misalnya data dikutip dari Departmen-Departemen).
Berdasarkan sumber lain[3]
data dapat dikelompokkan antara
lain, sifat, sumber, cara memperoleh dan
waktu pengumpulan.
·
Data menurut sifatnya dibedakan menjadi data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka
(nonnumeris). Dan data kuantitatif yang memuat
angka.
·
Data menurut sumbernya, data menurut sumbernya mengacu kepada
sumber perolehan data, yaitu eksternal dan internal. Data internal adalah data
yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu oganisasi atau kelompok. Data eksternal adalah data
yang bersumber dari luar suatu organisasi atau kelompok.
·
Data menurut cara memperolehnya, data
dapat dibedakan antara data primer dan data sekunder. Data
Primer adalah data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah
oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.
·
Data menurut waktu pengumpulannya. Berdasarkan waktu
pengumpulannya, data dibedakan sebagai data cross section dan data berkala
(times series). Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu
periode tertentu, biasanya menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan dalam
periode tersebut. Data berkala adalah
data yang dikumpulan dari waktu ke waktu.
Selain jenis data diatas ada juga yang disebut dengan
data Kontinue dan Data Diskrit[4].
Data Kontinu adalah Data yang tidak
mempunyai jeda atau celah alami, seperti tinggi atau kecepatan. Data
diskrit, data yang dapat mengambil nilai apa saja dalam suatu interval. Data
diskrit juga adalah data
yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan (angka utuh).
c. Sumber Data
Data diperoleh dari sumber
internal (internal data) dan sumber eksternal (external data). Data internal
adalah data yang didapat oleh organisasi itu sendiri untuk keperluan
sehari-hari. Organisasi yang dimaksud dapat berupa instansi pemerintah maupun
swasta, misalnya departemen-departemen, biro pusat statistik, BAPPENAS, BUMN,
perusahaan-perusahaan swasta dan sebagainya. Sedangkan data external adalah
data yang didapat dari luar organisasi yang bersangkutan, biasanya menggambarkan
keadaan diluar organisasi tersebut. Contoh
data jenis ini misalnya data pendapatan nasional, penduduk, harga-harga
bahan pokok yang dikumpulkan oleh biro pusat statistik, data keuangan negara
yang dikumpulkan oleh departemen keuangan, data perbankan dari Bank Indonesia
dan sebagainya termasuk data yang dikumpulkan oleh badan-badan internasional
seperti UNESCO, IMF, FAO, dan lain-lain.
B. Pengumpulan Data
a. Definisi Populasi atau Sensus.
Populasi (universe) adalah
totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu,
jelas, dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian). Objek atau nilai
disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang,
perusahaan, hasil produksi, rumah tangga, dan tanah pertanian.[5]
Jadi populasi adalah keseluruhan wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Sedangkan Sensus adalah
cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.
Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang
sebenarnya (true value), atau sering disebut parameter[6].
Misalnya, hasil sensus penduduk tahun 1980 memberikan data sebenarnya mengenai
penduduk Indonesia ( jumlahnya menurut umur, menurut jenis kelamin, menurut
lapangan kerja, menurut agama dan pendidikan). Perlu
diperhatikan disini cara sensus mahal biayanya serta memerlukan banyak tenaga
dan waktu. Sebetulnya cara ini tidak efisien. Oleh karena itu, menurut
rekomendasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) kepada para negara anggota, sensus
penduduk cukup sekali dilakukan dalam 10 tahun (Indonesia menyelenggarakan
sensus penduudk pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000), sedangkan sensus
industri dan pertanian masing-masing cukup sekali dalam 5 tahun.
b. Cara Pengambilan Data Populasi
1)
Mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau di
laboratorium terhadap objek penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian
dianalisis.
2)
Mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruhnya,
dari sekumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan olehbadan atau orang
lain.
3)
Mengadakan angket;
yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar
pernyataan yang telah disiapkan atau disusun sedemikian rupa sehingga calon
responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat
c. Sifat dan Manfaat
Populasi
Maka adapun Sifat Populasi Arikunto, mengemukakan
bahwa populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian”. Kaitannya dengan batasan
tersebut populasi dibedakan menjadi dua yaitu, populasi terhingga dan populasi
tidak terhingga. Populasi terhingga yaitu, populasi yang memiliki kuantitatif
secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Sedangkan populasi
tak terhingga yaitu, populasi yang tidak
dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah secara kuantitatif.[7]
Margono, mengemukakan bahwa suatu populasi
bagi suatu penelitian harus dibedakan kedalam sifat berikut ini: Populasi
yang bersifat homogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang
sama. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka
ia cukup mengambil setetes darah saja. Dakter itu tidak perlu satu botol, sebab
setetes dan sebotol darah hasilnya akan sama saja. Populasi
yang bersifat heterogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya.[8]
Maka dengan adanya populasi munculah seorang peneliti,
karena populasi merupakan objek penelitian secera umum berarti menandakan bahwa
adanya suatu bahan yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Itu artinya
populasi telah menjadi alasan adanya suatu penelitian.
d. Definisi Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dimana yang diselidiki adalah
elemen sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil
sampling merupakan data perkiraan (estimate value). Jadi jika dari 1000
perusahaan hanya akan diselidiki 100 saja, maka hasil penyelidikannya merupakan
suatu perkiraan.
Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan populasi adalah
kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi kita.sampel adalah bagian
dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian.[9]
Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
Maka dari itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili
e. Jenis atau Macam-Macam Sampling
Adapun Jenis atau Macam dari Sampling ini adalah :
1.
Sampling Sistematis adalah suatu strategi pemilihan anggota sampel
yang hanya dapat diperbolehkan melalui peluang dan sistem untuk menentukan
keanggotaan dalam sampel. Teknik ini juga bisa dikatakan sebagai teknik
sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang didasarkan nomor
yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun identitas tertentu, ruang dengan
urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
2.
Sampling Kuota, adalah teknik sampling yang menentukan jumlah
sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan. Dalam pengambian sampel kuota, kita
mengidentifikasikan kumpulan karakteristik penting dari populasi dan kemudian
memilih sampel yang diinginkan secara non-acak. Hal ini diasumsikan bahwa
sampel-sampel tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang ditetapkan.
3.
Sampling Aksidental, merupakan
teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu
dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan
akan dijadikan sampel.
4.
Purposive Sampling, merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Peneliti akan berusaha
agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi. Sampel
purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang benar-benar terpilih oleh
peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut.
Misalnya orang yang mempunyai tingkat pendidikan tertentu, jabatan tertentu,
mempunyai usia tertentu yang pernah aktif dalam kegiatan masyarakat tertentu.
5.
Sampling Jenuh, adalah sampel yang mewakili jumlah populasi.
Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
6.
Snowball Sampling, adalah teknik penentuan jumlah sampel yang
semula kecil kemuian terus membesar ibarat bola salju. Dalam sampling ini
penelti mulai dengan kelompok kecil yang diminta untuk menunjuk kawan
masing-masing. Kemudian kawan-kawan itu diminta menunjuk kawan masing-masing,
dan begitu seterusnya sehingga kelompok itu menjadi semakin bertambag besar.
Samping ini dipilih bila peneliti ingin menyelidiki hubungan antar manusia
dalam kelompok yang akrab, atau menyelidiki cara-cara informasi tersebar
dikalangan tertentu.
7.
Sampling acak atau random sampling (probability sampling), adalah teknik
pengambilan sampel secara acak dimana peluang setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel diketahui besarnya dan tidak nol atau dengan
kata lain semua anggota populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih menjadi
anggota sampel. Sampling acak terdiri dari : Sampling
acak sederhan (simple random sampling atau
SRS), adalah teknik yang paling simpel,
yaitu teknik sampling dimana setiap anggota populasinya mempunyai kesempatan
atau peluang yang samaa untuk terpilih menjadi anggota sampel dan dilakukan
secara acak. Sampling acak
distratifikasi (stratified random
sampling), Yaitu teknik
pengambilan sampel dengan membagi-bagi populasi yang sifatnya heterogen ke
dalam lapisan-lapisan (strata) yang homogen dan dari tiap lapisan diambil
sampel secara acak. Sampling
sistematik, Yaitu suatu
metode pengambilan sampel, di mana hanya unsur pertama saja .
8.
Sampling tidak acak (nonprobability
sampling), adalah teknik
pengambilan sampel dimana sampel dipilih sedemikian rupa
sehingga tidak mewakili seluruh populasi dengan baik atau dengan kata lain
tidak semua anggota populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih.
C. Penyajian Data
Pada
laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai deskripsi
data, analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan
data dari data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam prosses
pengumpulan data merupakan data yang berserakan, tidak beraturan dan sulit
dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah dibaca maka dilakukan
penyajian data atau penyusunan data. Dengan demikian, penyajian data
adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan menjadi lebih teratur
sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.
a. Penyajian Data
dalam Bentuk Daftar
Tabel atau Daftar merupakan
kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori (misalnya: jumlah
pegawai menurut pendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan dalam pembuatan
analisis data. Penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah
secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data
tersebut. Macam – macam penyajian data dalam
bentuk tabel antara lain:
1.
Tabel Baris Kolom
Sebagaimana namanya, tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari
baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang
terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat
menjadi beberapa kelompok.
2.
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel
distribusi frekuensi adalah tabel yang menyusun distribusi datanya dalam
frekuensi. Tabel ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tabel
Distribusi Frekuensi Tunggal tabel
yang digunakan untuk menyusun distribusi data dalam frekuensi dengan distribusi
yang bersifat tunggal. Dan Tabel
Distribusi Frekuensi Bergolong, Tabel
distribusi frekuensi bergolong adalah
tabel yang digunakan untuk menyajikan data dalam frekuensi dengan distribusi
data bergolong. Penggolongan distribusi data dilakukan untuk makin memudahkan
memahami data. Tabel Kontingensi ( Tabel Faktorial ), Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan
tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang
terdiri atas dua faktor (variabel) atau lebih dalam satu perpaduan baris dan
kolom.
b. Penyajian Data dalam Bentuk
Gambar
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana
dikemukakan di atas, data-data kuantitatif (numerik) yang terkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik.
Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual
dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk
dibaca dan lebih menarik.
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari
pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah
didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh karena itu pembuatan grafik
selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai jenis grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang
hendak disajikan berupa data nominal, maka penyajian data menggunakan grafik
batang, gambar, garis, atau lingkaran. Sedangkan jika data bersifat kontinum maka
penyajian data biasanya menggunakan grafik histogram, poligon, atau kurva.
Grafik Batang, merupakan
grafik yang menggambarkan data menggunakan batang. Batang menunjukkan data dan
ketinggiannya menunjukkan frekuensinya.
Grafik Gambar (Pictogram), adalah grafik yang disajikan dalam
bentuk gambar. Hal ini dilakukan supaya gambar yang disajikan lebih
komunikatif. Di dalam bidang koordinat XY dinyatakan dalam gambar – gambar
dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik. Misalnya: (fiktif) untuk
menyatakan jumlah buku di perpustakaan pada tahun – tahun tertentu, dapat
digambarkan berupa gambar buku (secara sederhana) tiap gambar mewakili suatu
jumlah tertentu.
Grafik Garis, adalah grafik yang menyajikan data
dalam sebuah garis, biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu
keadaan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal
ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar
menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu
diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis
vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Grafik Lingkaran, Cara lain untuk menyajikan data
hasil penelitian adalah dengan grafik lingkaran. Diagram lingkaran digunakan
untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
Grafik Kurva, Kurva merupakan perataan atau
penghalusan dari garis-garis poligon. Gambar poligon sering tidak rata karena
adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan
fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar
poligon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
Grafik Poligon, Poligon merupakan grafik distribusi
dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan poligon berupa
garis-garis patah yang menghubungkan nilai tengah dari setiap interval kelas.
Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan data dengan menghubungkan titik
– titik tengah batang histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi
histogram.
Grafik Histogram
merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu dengan
yang lainnya tanpa ruang antara.
c. Macam-Macam Diagram
1.
Diagram Garis
Diagram garis adalah penyajian data statistik dengan memakai garis
yang melakukan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X
menunjukkan waktu pengamatan dan sumbu Y menunjukkan nilai-nilai data
pengamatan untuk waktu tertentu. Gabungan waktu dan pengamatan membentuk titik
XY.
2.
Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan memakai
gambar yang berbentuk lingkaran. Lingkaran tersebut dibagi dalam beberapa
bagian yang menyatakan nilai dengan bentuk persen.
3.
Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram yang menunjukkan bilangan atau
kuantitas yang dinyatakan dalam bentuk persegi panjang atau persegi. Pada
umumnya diagram batang menggambarkan perkembangan nilai-nilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan batang-batang
tegak, mendatar, dan sama lebar dengan batang-batang terpusah.
4.
Diagram Batang Daun
Diagram batang daun adalah diagram sebagai contoh penyebaran data
yang datanya diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke terbesar. Diagram
terbagi atas dua yaitu diagram batang dan daun. Diagram batang daun memuat
angkat puluhan serta bagian daun memuat angka satuan.
5.
Diagram Kotak
Garis
Diagram kotak garis adalah data statistik yang dipakai untuk
menampilkan diagram kotak garis yaitu statistik lima serangkai, yang terdiri
dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar). Q1, Q2, Q3.
6.
Diagram Gambar
Diagram gambar atau piktogram adalah diagram dimana datanya
disajikan dalam bentuk gambar atau lukisan untuk mewakili benda yang menampilkan
banyak benda sesungguhnya.
Daftar
Pustaka
Brown, M. J. (2008). Junior High
School Math Study Dictionary. Yogyakarta: Andi.
Burhanuddin, A. (2013, 9 24). populasi dan
sampel. Dipetik 2 23, 2016, dari afidburhanuddin: https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24populasi-dan-sampel-4/
Harianti, A. (2012). Statistik II.
Yogyakarta: Andi.
Kuswandi dan Mutiara, E. (2004). Delapan
Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rahman, S. (2012, 3). Dipetik 2 25, 2016, dari
Berbagi Ilmu:
syakir-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/03/statistika-penyajian-data-dalam-bentuk.html?m=1
250216
Supranto, J. (2000). Statistik : Teori dan
Aplikasi . Jakarta: Erlangga.
Wafa, A. H. (2012, 11). Pengertian Mengenai
Data Diskrit dan Data Kontinu. Dipetik 2 23, 2016, dari Daily Wafa:
dailywafa.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-mengenai-data-diskrit-data.html?m=1
[1] J. Supranto,
2000, Statistik : Teori dan Aplikasi,
Erlangga, Jakarta, hlm. 2
[2]Kuswandi dan Erna M., 2004, DELTA Delapan Langkah
dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, hlm.170-171
[3]J. Supranto, 2000,
Statistik : Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta, hlm. 10
[4] Michael J. Brown,
2008, Junior
High School Math Study Dictionary, Grafindo IKAPI, Jakarta hlm. 75
[7]Afid B., 2013, Makalah, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/populasi-dan-sampel-4/
diakses
Senin, 23 Februari 2016 jam 06.28
[8] Afid Burhanuddin,
2013, Makalah, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24populasi-dan-sampel-4/ diakses senin, 23 Februari 2016 jam 06.28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar