KEBIJAKAN FISKAL
karya : ade h, ade p, ahmad, ratna, dinar, maya
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Adanya penerimaan dan pengeluaran pemerintah akan
berpengaruh terhadap ketidak seimbangan perekonomian suatu negara. Dalam hal
ini pemerintah berupaya menerapkan beberapa kebijakan guna memperbaiki
ketidakseimbangan yang terjadi. Adapun kebijakan yang dilakukan pemerintah
yakni kebijakan Moneter dan kebijakan Fiskal.
Dua kebijakan
ini pemerintah tidak menerapkan nya secara bersamaan . Artinya langkah awal
yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi ketidak seimbangan awalnya menerapkan
sistem kebijakan Moneter. Kebijakan Moneter disini berupaya mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan ( lebih baik ) dengan
mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Melalui kebijakan Moneter ini pemerintah
dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam
upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan
inflasi.
Upaya pemerintah
dalam menangani keetidak seimbangan perekonomian tidak hanya melalui kebijakan
Moneter saja melainkan dengan melalui kebijakan Fiskal. Kebijakan Fiskal disini
adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau
mengarahakan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau di inginka dengan
cara mengubah – ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Tujuan dari
kedua kebijakan tersebut tidak jauh berbeda dengan memang, yang membedakannya
hanya pada instrumen kebijakannya saja. Jika dalam kebijakan Moneter pemerintah
pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar namun dalam kebijakan Fiskal
pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1.
Apa
yang di maksud dengan kebijakan fiskal ?
2. Apakah teori kebijakan fiskal ?
3. Apakah tujuan kebijakan fiskal ?
4. Apa saja fungsi utama kebijakan fiskal ?
5.
Apakah peranan kebijakan fiskal dalam
perekonomian ?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan
dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut
1. Agar mengetahui pengertian kebijakan fiskal.
2. Agar mengetahui teori kebijakan fiskal.
3. Agar mengetahui tujuan kebijakan fiskal.
4. Agar mengetetahui fumgsi utama kebijakan
fiskal.
5. Agar mengetahui peranan kebijakan
fiskal.
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat
penulisan dari tujuan penulisan di atas adalah sebagai berikut :
1.
Untuk masyarakat pada umumnya diharapkan mampu
untuk lebih
memahami adanya beberapa kbijakan yang
diterapkan guna
mengendalikan ketidakseimbangan
perekonomian.
2.
Untuk
pembaca, diharapkan agar bisa untuk lebih mendalami
pemahaman dalam
konteks kebijakan – kebijakan yang berlaku sebagai
sarana menambah pengetahuan pembaca.
1.5
Metode Penulisan
Adapun
metode penulisan yang dilakukan dalam rangka proses pembuatan makalah ini dengan mengumpulkan
beberapa referensi buku serta sumber lain guna membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan
ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/ mengarahkan perekonomian ke
kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah – ubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang sama
percis dengan kebijakan moneter. Perbedaannya terletak pada instrumen
kebijakannya. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang
beredar, maka dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan
pengeluarannya.
2.2 Teori Kebijakan
Fiskal
Di Indonesia,
kebijakan fiskal mempunyai dua prioritas. Prioritas pertama adalah mengatasi
APBN, dan masalah – masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila
penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluarannya. Prioritas kedua
adalah mengatasi masalah stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara
lain laju pertumbuhan ekonomi, tingkat atau laju pertumbuhan inflasi, jumlah
kesempatan kerja/ penggangguran dan saldo neraca pembayaran. Apabila APBN
defisit, pemerintah hanya mempunyai dua pilihan untuk membiayai saldo negatif
tersebut, yaitu didanai oleh Bank Indoneisa lewat printing money yang berarti
jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, atau melebihi pinjaman, baik
dari dalam negeri, misalnya dengan menerbitkan obligasi, atau dari luar negeri
( cara yang kedua ini berarti ekonomi tidak lagi tertutup). Karena opsi pertama
tersebut sangat berisiko terhadap peningkatan laju inflasi, maka biasanya opsi
kedua yang dipilih.
2.3
Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalannya
memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah
(Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk
mencegah pengangguran dan menstabilkan harga, implementasinya untuk
menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam anggran pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Dengan semakin kompleknya struktur ekonomi perdagangan dan
keungan. Maka semakin rumit pula cara penanggulangan infalsi. Kombinasi beragam
harus digunakan secara tepat seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter,
perdagangan dan penentuan harga.
Adapun kebijakan fiskal sebagai
sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai
berikut :
1) Untuk Meningkatkan Laju Investasi
Kebijakan fiskal bertujuan
meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor Negara.
Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan
menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus
menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor public, namun pada
kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu problem
yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan
terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara
tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik
swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi
yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju
investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh
pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental bagi mobilisasi
volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya : control
fisik langsung, peningkatan tarif pajak yang ada, penerapan
pajak baru, surplus dari perusahaan Negara, pinjaman pemerintah yang tidak
bersifat inflationer dan keuangan deficit.
2) Untuk Mendorong Investasi Optimal Secara Sosial
Kebijakan fiskal bertujuan untuk
mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini
memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara
secara serentak berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya
invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih
luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
3) Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
Untuk merealisasikan tujuan ini,
kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan
membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan
mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan
lain-lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan
pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program
pengendalian jumlah penduduk.
4) Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Ditengah Ketidak
Stabilan Internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang
peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi
kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak
internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor
dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari
kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang
konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli
tambahan.
5) Untuk Menanggulangi Inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk
menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung
progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini
cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam
proses inflasi.
6) Untuk Meningkatkan Dan Mendistribusikan Pendapatan
Nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan
untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan
pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih
tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah
seperti pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai
sektor perekonomian.
2.4
Fungsi Utama Kebijakan Fiskal
1) Fungsi Alokasi, yaitu
untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat
sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa Public goods
seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara
layak dan dapat dinikmati oleh seluruhn masyarakat.
2) Fungsi Distribusi,
yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan nasional dapat
lebih merata untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan.
3)
Fungsi Stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama
berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif
stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.
2.5
Peranan Kebijakan Fiskal Dalam Perekonomian
Peranan kebijakan
fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya menunjukkan bahwa volume transaksi
yang diadakan oleh pemerintah kebanyakan Negara dari tahun ke tahun bertendensi
untuk meningkat lebih cepat daripada meningkatnya pendapatan Nasional. ini
berarti bahwa peranan dari tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan
tingkat pendapatan nasional lebih besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju
perekonomiannya, peranan tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalam
mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar
supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya perekonomian.
Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintah
dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak
diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca
pembayaran internasional yang terus menerus deficit, dan sebagainya.
Bagi Negara-negara yamg
sedang berkembang, pemerintah pada umumnya menyadari akan rendahnya investasi
yang timbul atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Dari bagian 1 kita telah
mengetahui bahwa untuk meningkatnya tingkat hidup suatu masyarakat, kapasitas
produksi nasional perlu ditingkatkan. Untuk memperbesar kapasitas produksi
nasional dibutuhkan adanya capital formation. Dengan demikian berarti
masyarakat perlu mengadakan investasi yang cukup besar untuk terwujudnya capital
formation yang dibutuhkan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Paul A.
Samuelson & William D. Nordhaus, Economic, Fourteenth edition, MgGraw-Hill
International edition, 1992.
Prathama, R.
& Mandala, M. Pengantar Ilmu Ekonomi. Edisi Ketiga, Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 2008
Reksoprayitno,
Soediyono.
Reksoprayitno, Soediyono.2000.Ekonomi Makro Edisi 6.Yogyakarta: BPFE
Sukirno,Sadono.2000.Makroekonomi Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar