Selasa, 31 Mei 2016

Makalah : Kebijakan Fiskal

KEBIJAKAN FISKAL
karya : ade h, ade p, ahmad, ratna, dinar, maya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Adanya  penerimaan dan pengeluaran pemerintah akan berpengaruh terhadap ketidak seimbangan perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pemerintah berupaya menerapkan beberapa kebijakan guna memperbaiki ketidakseimbangan yang terjadi. Adapun kebijakan yang dilakukan pemerintah yakni kebijakan Moneter dan kebijakan Fiskal.
Dua kebijakan ini pemerintah tidak menerapkan nya secara bersamaan . Artinya langkah awal yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi ketidak seimbangan awalnya menerapkan sistem kebijakan Moneter. Kebijakan Moneter disini berupaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan ( lebih baik ) dengan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Melalui kebijakan Moneter ini pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.
Upaya pemerintah dalam menangani keetidak seimbangan perekonomian tidak hanya melalui kebijakan Moneter saja melainkan dengan melalui kebijakan Fiskal. Kebijakan Fiskal disini adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahakan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau di inginka dengan cara mengubah – ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Tujuan dari kedua kebijakan tersebut tidak jauh berbeda dengan memang, yang membedakannya hanya pada instrumen kebijakannya saja. Jika dalam kebijakan Moneter pemerintah pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar namun dalam kebijakan Fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya.



1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang di maksud dengan kebijakan  fiskal ?
2.       Apakah teori kebijakan fiskal ?
3.      Apakah tujuan kebijakan fiskal ?
4.      Apa saja fungsi utama kebijakan fiskal ?
5.       Apakah peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian ?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut
1.      Agar mengetahui pengertian kebijakan fiskal.
2.      Agar mengetahui teori kebijakan fiskal.
3.      Agar mengetahui tujuan kebijakan fiskal.
4.      Agar mengetetahui fumgsi utama kebijakan fiskal.
5.      Agar mengetahui peranan kebijakan fiskal.

1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dari tujuan penulisan di atas adalah sebagai berikut :
1.       Untuk masyarakat pada umumnya diharapkan mampu untuk lebih
memahami adanya beberapa kbijakan yang diterapkan guna
mengendalikan ketidakseimbangan perekonomian.
2.      Untuk pembaca, diharapkan agar bisa untuk lebih mendalami
pemahaman dalam konteks kebijakan – kebijakan yang berlaku sebagai
sarana menambah pengetahuan pembaca.

1.5 Metode Penulisan
            Adapun metode penulisan yang dilakukan dalam rangka proses  pembuatan makalah ini dengan mengumpulkan beberapa referensi buku serta sumber lain guna membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebijakan Fiskal
            Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/ mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah – ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang sama percis dengan kebijakan moneter. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya.
2.2 Teori Kebijakan Fiskal
Di Indonesia, kebijakan fiskal mempunyai dua prioritas. Prioritas pertama adalah mengatasi APBN, dan masalah – masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluarannya. Prioritas kedua adalah mengatasi masalah stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain laju pertumbuhan ekonomi, tingkat atau laju pertumbuhan inflasi, jumlah kesempatan kerja/ penggangguran dan saldo neraca pembayaran. Apabila APBN defisit, pemerintah hanya mempunyai dua pilihan untuk membiayai saldo negatif tersebut, yaitu didanai oleh Bank Indoneisa lewat printing money yang berarti jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, atau melebihi pinjaman, baik dari dalam negeri, misalnya dengan menerbitkan obligasi, atau dari luar negeri ( cara yang kedua ini berarti ekonomi tidak lagi tertutup). Karena opsi pertama tersebut sangat berisiko terhadap peningkatan laju inflasi, maka biasanya opsi kedua yang dipilih.

2.3 Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalannya memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam anggran pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan semakin kompleknya struktur ekonomi perdagangan dan keungan. Maka semakin rumit pula cara penanggulangan infalsi. Kombinasi beragam harus digunakan secara tepat seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, perdagangan dan penentuan harga.
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :
1)      Untuk Meningkatkan Laju Investasi
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor public, namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya : control fisik langsung, peningkatan tarif pajak yang ada, penerapan pajak baru, surplus dari perusahaan Negara, pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan keuangan deficit.
2)      Untuk Mendorong Investasi Optimal Secara Sosial
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara  serentak berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
3)      Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan  perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
4)      Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Ditengah Ketidak Stabilan Internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan.
5)      Untuk Menanggulangi Inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
6)      Untuk Meningkatkan Dan Mendistribusikan Pendapatan Nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian.

2.4    Fungsi Utama Kebijakan Fiskal
1)      Fungsi Alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa Public goods seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat dinikmati oleh seluruhn masyarakat.
2)      Fungsi Distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan nasional dapat lebih merata untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan.
3)      Fungsi Stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.

2.5    Peranan Kebijakan Fiskal Dalam Perekonomian
Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya menunjukkan bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah kebanyakan Negara dari tahun ke tahun bertendensi untuk meningkat lebih cepat daripada meningkatnya pendapatan Nasional. ini berarti bahwa peranan dari tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan tingkat pendapatan nasional lebih besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya, peranan tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus deficit, dan sebagainya.

Bagi Negara-negara yamg sedang berkembang, pemerintah pada umumnya menyadari akan rendahnya investasi yang timbul atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Dari bagian 1 kita telah mengetahui bahwa untuk meningkatnya tingkat hidup suatu masyarakat, kapasitas produksi nasional perlu ditingkatkan. Untuk memperbesar kapasitas produksi nasional dibutuhkan adanya capital formation. Dengan demikian berarti masyarakat perlu mengadakan investasi yang cukup besar untuk terwujudnya capital formation yang dibutuhkan tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA
Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Economic, Fourteenth edition, MgGraw-Hill International edition, 1992.
Prathama, R. & Mandala, M. Pengantar Ilmu Ekonomi. Edisi Ketiga, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008
Reksoprayitno, Soediyono.
Reksoprayitno, Soediyono.2000.Ekonomi Makro Edisi 6.Yogyakarta: BPFE
Sukirno,Sadono.2000.Makroekonomi Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar